Bisnis.com, JAKARTA – Sebelum hilang kontak, Lion Air JT 610 ketinggiannya terpantau turun drastis dari 5.400 feet (1.800 meter) ke 2.800 feet (933 meter), dalam kondisi kecepatan pesawat bartambah.
Data Flightaware.com menyebutkan posisi 5.400 feet adalah posisi tertinggi setelah Lion Air JT 610 tinggal landas.
Saat berada di ketinggian 5.400 feet tersebut, JT 610 melaju dengan kecepatan 369 mil perjam (590,4 kilometer per jam).
Sejurus kemudian, ketinggian JT 610 ngedrop ke 2.800 feet tapi dengan laju yang lebih kencang, yaitu 441 mil per jam (705,6 kilometer per jam).
Lion Air JT 610 di ketinggian 2.800 feet (Flightaware.com)
Secara spekulatif, sebuah pesawat yang mengalami penurunan ketinggian drastis tapi kecepatannya meningkat, kemungkinan pesawat itu menukik cukup tajam.
Namun, sekali lagi itu hanyalah kalkulasi matematis dengan mengacu pada penurunan ketinggian yang berbanding terbalik dengan kecepatan pesawat.
Posisi Lost Contact Lion Air JT 610 di Utara Pantai Tanjung Pakis
Pesawat Lion Air JT 610 jurusan Jakarta ke Pangkal Pinang (Bandara Depati Amir) hilang kontak setelah lepas landas dari Bandara Soekarno--Hatta, Senin pagi (29/10/2018).
Data penerbangan dari Flightaware.com menyebutkan pesawat JT 610 lepas landas pukul 6.21 WIB.
Namun, data penerbangan itu hilang saat JT 610 berada di ketinggian 2.800 dengan kecepatan 441 mil per jam.
Data Flightaware bukan merupakan radar penerbangan resmi, tapi data itu bisa digunakan sebagai acuan untuk melacak keberadaan lintasan penerbangan sebuah pesawat. Dengan data tersebut, dapat dilacak posisi pesawat dan jadwal lepas landas serta tinggal landasnya.