Bisnis.com, JAKARTA -- Dengan kondisi ketenagakerjaan yang kondusif, sikap kerja yang ramah, dan kemampuan yang unggul pekerja Indonesia banyak menjadi incaran perusahaan Jepang.
"Para investor Jepang siap menampung lulusan pendidikan dan pelatihan Indonesia untuk bekerja di bisnis mereka di Indonesia," kata Menteri Ketenagakerjaan M. Hanif Dhakiri, dikutip dari keterangan resminyq, Kamis (25/10/2018).
Dia mengungkapkan pemerintah akan menindaklanjutinya dengan program pemagangan bagi lulusan Balai Latihan Kerja (BLK) di perusahaan Jepang dan juga mengirim perawat lansia ke Jepang.
"Jadi bentuknya pemagangan dan penempatan tenaga kerja terampil," ujar Hanif.
Kemnaker berencana akan membangun pusat pelatihan perawat lansia. "Nantinya pekerja terampil perawat lansia tidak hanya untuk Jepang, tapi untuk Amerika dan Kanada juga, karena permintaan dari negara-negara tersebut juga tinggi," tuturnya.
Beberapa negara maju sedang mengalami kejadian dimana penduduk usia lanjut jumlahnya lebih banyak sehingga membangun pusat perawat lansia dinilaianya merupakan langkah yang bagus.
Selain tenaga terampil perawat lansia, para insinyur Indonesia juga diakui kemampuannya oleh Jepang. "Ada sekitar 30 insinyur Indonesia yang menempati jabatan setingkat manager di perusahaan Jepang," katanyq.
Bagusnya Jepang, ungkap Hanif, para tenaga kerja mereka yang bekerja di Indonesia melakukan transfer ilmu dengan sangat baik. Sehingga, jumlah tenaga kerja Jepang yang berada di Indonesia jumlahnya sedikit karena sudah dilakukan transfer ilmu.
"Ide kita kan kalau menerima tenaga kerja asing harus melakukan transfer ilmu, dan itu dilakukan oleh Jepang. Itu sangat bagus," pungkasnya.
Gubernur Perfektur Saitama, Kiyoshi Ueda, mengakui bahwa pekerja Indonesia memiliki kemampuan yang bagus dan kemampuan belajar dengan cepat.
"Etika dalam bekerja para pekerja Indonesia sangat bagus, itu hal yang sangat penting dalam lingkungan pekerjaan," kata Kiyoshi.