Bisnis.com, JAKARTA – Bandara Aji Pangeran Tumenggung (APT) Pranoto Samarinda dan Bandara Maratua di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, segera diresmikan langsung oleh Presiden Joko Widodo.
Pelaksana tugas Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan M Pramintohadi Sukarno dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (24/10/2018), mengatakan bahwa seremonial peresmian Bandara Maratua dan Bandara APT Pranoto akan dilaksanakan di satu lokasi yaitu di Bandara APT Pranoto, Samarinda.
"Hal ini tentu sangat ditunggu-tunggu oleh masyarakat di kedua wilayah tersebut, karena bandara barunya akan diresmikan langsung oleh Bapak Presiden Joko Widodo," katanya.
Kehadiran kedua bandara tersebut dapat menjadikan konektivitas transportasi semakin mudah dijangkau, terutama menuju tempat wisata, seperti keindahan panorama surga bawah laut di Kepulauan Derawan dan pulau-pulau di sekitarnya seperti Pulau Maratua dan Pulau Kakaban, lebih mudah dengan hadirnya Bandara Maratua yang sudah beroperasi sejak akhir 2017.
Begitupun bagi yang ingin menuju Samarinda, Bandara Aji Pangeran Tumenggung (APT) Pranoto sudah siap melayani. Kedua bandara yang akan diresmikan secara operasional sudah beroperasi dengan baik.
Bandara Maratua yang berada di pulau terdepan Indonesia telah menjadi penanda kehadiran negara Indonesia di wilayah tersebut, dan bandara ini akan terus dikembangkan sesuai dengan pertumbuhan dan kebutuhan masyarakat sekitar.
Pembangunan Bandara Maratua, awalnya diprakarsai oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Berau dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur pada 2008, selanjutnya pembangunan ini diteruskan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, sehingga selesai pada 2017.
"Bandara Maratua telah beroperasi dengan baik dan fasilitas yang tersedia juga sudah lengkap," katanya.
Pramintohadi menjelaskan saat ini bandara telah memiliki landas pacu berukuran 1.600 meter x 30 meter, taxiway dengan ukuran 75 meter x 15 meter dan apron 70 meter x 100 meter sehingga pesawat jenis ATR 72 dapat dilayani dengan baik di bandara ini.
Untuk fasilitas sisi darat sudah tersedia gedung terminal seluas 750 meter persegi, gedung PK-PPK seluas 108 meter persegi, gedung genset seluas 96m2, kantor seluas 50 meter persegi dan gedung operasi enam lantai dengan ukuran lima meter x lima meter, dua unit x-ray, dan jalan akses ke bandara sepanjang 60 meter x delapan meter pun tersedia.
Maskapai yang telah beroperasi di bandara ini adalah Garuda Indonesia jenis ATR 72 yang beroperasi setiap hari Sabtu dengan rute penerbangan Balikpapan-Maratua pp. Sedangkan pesawat Susi Air jenis Grand Caravan beroperasi setiap hari Rabu dengan rute Tarakan-Maratua, Maratua-Berau pp.
Pada 017 Bandara Maratua telah melayani penumpang datang dan berangkat 693 dan 692 orang.Sedangkan pada 2018 terjadi kenaikan penumpang datang dan berangkat 1.220 dan 1.303 orang.
Bandara APT Pranoto adalah bandara pengganti Bandara Temindung yang tidak bisa dikembangkan lagi, landasan pacu sangat terbatas hanya berukuran 1.040 meter x 23 meter, berada di lokasi padat pemukiman sehingga keselamatan dan keamanan penerbangan sangat rawan. Selain itu bandara tersebut selalu menjadi langganan banjir ketika musim hujan tiba.
"Bandara APT Pranoto hadir menggantikan Bandara Temindung untuk melayani kebutuhan transportasi udara masyarakat Samarinda dan sekitarnya, serta mempercepat perkembangan dan pemerataan ekonomi di wilayah Kalimantan Timur," jelas Pramintohadi.
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur mulai membangun Bandara APT Pranoto pada 2011, dan pada 2013 terminal selesai dibangun. Pembangunannya sempat terhenti sebelum dilanjutkan kembali pada awal 2015 dengan menyelesaikan bangunan sisi udara secara bertahap.
Pada 2016 diikuti dengan penyerahan bandara ini dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur kepada Direktorat Jenderal Perhubungan Udara untuk dikembangkan dan dioperasikan.
Awal beroperasi, Bandara APT Pranoto melayani rute penerbangan dan penumpang yang selama ini beroperasi di Bandara Temindung, dan juga melayani penumpang dari Bandara Sepinggan Balikpapan karena 80 persen penumpang Sepinggan berasal dari sekitar Samarinda.
Saat ini spesifikasi Bandara APT Pranoto memiliki ukuran landasan pacu 2.250 meter x 45 meter, taxiway berukuran 173 meter x 23 meter, apron 300 meter x 123 meter, dan mampu melayani pesawat Boeing 737-900 ER.
Di sisi darat telah dibangun gedung terminal seluas 12.700 meter persegi mampu menampung penumpang dengan kapasitas 1.500.000 penumpang/tahun serta gedung hanggar seluas 36.342 meter persegi.
"Dengan adanya bandara, konektivitas transportasi tentu menjadi lebih baik, dan mobilitas barang dan masyarakat juga meningkat lebih baik lagi. Secara ekonomi, hal ini akan menciptakan daya saing karena distribusi komoditas menjadi lebih efisien sehingga dapat mengurangi disparitas harga, sehingga harga-harga barang menjadi lebih terjangkau oleh masyarakat," kata Pramintohadi.