Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Melemah, Kontraktor Kaji Eskalasi Harga Kontrak

Kontraktor mulai menyisir proyek-proyek multiyears yang dinilai perlu dilakukan eskalasi, atau penyesuaian harga kontrak, sebagai imbas pelemahan rupiah.
Truk melintas di proyek pembangunan jalan tol Pemalang-Batang Paket I, di Saweka, Pemalang, Jawa Tengah, Jumat (26/5/2017). Jalan tol adalah salah satu proyek yang digarap PT Waskita Toll Road./Antara-Hafidz Mubarak A
Truk melintas di proyek pembangunan jalan tol Pemalang-Batang Paket I, di Saweka, Pemalang, Jawa Tengah, Jumat (26/5/2017). Jalan tol adalah salah satu proyek yang digarap PT Waskita Toll Road./Antara-Hafidz Mubarak A

Bisnis.com, JAKARTA -- Kontraktor mulai menyisir proyek-proyek multiyears yang dinilai perlu dilakukan eskalasi, atau penyesuaian harga kontrak, sebagai imbas pelemahan rupiah.
 
Direktur Utama Waskita Toll Road (WTR) Herwidiakto mengatakan dengan semakin perkasanya dolar AS terhadap rupiah, kontraktor mulai merasakan adanya perubahan pada biaya pembangunan.
 
"Mulai terasa klaim eskalasi yang berubah. Eskalasi konstruksi naik, biaya investasi akan naik," ujarnya kepada Bisnis, Rabu (24/10/2018).
 
Herwidiakto mengungkapkan pihaknya tengah memetakan proyek-proyek yang paling terdampak dan sebagian besar akan selesai pembangunannya. Pengajuan untuk eskalasi rencananya bakal dilakukan saat adendum akhir Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) sebelum tol beroperasi.
 
Sebelumnya, saat rupiah menyentuh kisaran Rp13.700, dia menyatakan eskalasi kontrak belum terlalu terasa karena sebagian besar material proyek dipasok dari lokal. Seiring dengan semakin dalamnya pelemahan rupiah, perubahan pada sisi biaya konstruksi mulai terasa.
 
Direktur Operasi I PT Adhi Karya (Persero) Tbk. Budi Saddewa Soediro menerangkan kendati sebagian besar material proyek yang dikerjakan di bawah direktoratnya dipasok dari lokal, tapi pihaknya sudah merasakan dampak dari pelemahan rupiah. Meski demikian, pengaruhnya diklaim tidak signifikan.
 
Direktorat yang ditangani Budi secara spesifik membawahi proyek-proyek perseroan di bidang jalan tol, bendungan, dan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM).
 
"Ada ya, tapi porsi di kami tidak terlalu banyak untuk material impornya. Tidak signifikan untuk di direktorat saya," ucapnya.
 
Sementara itu, Direktur Wilayah Timur PT Hutama Karya (Persero) Sugeng Rochadi menjelaskan eskalasi setiap kontrak proyek relatif sudah memiliki rumusan tersendiri.
 
"Untuk proyek multiyears bulan ke-13 ada eskalasinya, sehingga sudah terukur kompensasinya. Untuk hal khusus, menunggu kebijakan pemerintah," tuturnya.
 
Ketua Umum Asosiasi Kontraktor Indonesia (AKI) Budi Harto memaparkan pengaruh pelemahan rupiah yang berpengaruh pada harga satuan pekerjaan akan terlihat pada perubahan indeks harga untuk menetapkan eskalasi.
 
"Indeks harga diterbitkan oleh BPS [Badan Pusat Statistik] secara bulanan. Indeks harga yang terjadi akan digunakan untuk menghitung biaya penyesuaian atau eskalasi yang diperlukan," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Irene Agustine
Editor : Annisa Margrit
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper