Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pebisnis belum Siap, Asdeki Usul Implementasi Verifikasi Berat Kontainer Diundur

DPP Asosiasi Depo Kontainer Indonesia mengusulkan agar Kementerian Perhubungan mengundurkan pelaksanaan verifikasi berat kotor kontainer seperti diatur dalam Permenhub NO. 53/2018.
Aktivitas bongkar muat di dermaga Terminal Peti Kemas Surabaya (TPS), Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (23/10/2018)./ANTARA-Zabur Karuru
Aktivitas bongkar muat di dermaga Terminal Peti Kemas Surabaya (TPS), Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (23/10/2018)./ANTARA-Zabur Karuru

Bisnis.com, JAKARTA -- DPP Asosiasi Depo Kontainer Indonesia mengusulkan agar Kementerian Perhubungan mengundurkan pelaksanaan verifikasi berat kotor kontainer seperti diatur dalam Permenhub NO. 53/2018.

Ketua Umum DPP Asosiasi Depo Kontainer Indonesia (Asdeki) Muslan AR mengatakan usulan pelaksanaan verifikasi peti kemas diundur karena banyak pihak terkait yang belum siap.

“Asdeki melihatnya kita semua belum siap implementasikan beleid itu makanya kami usulkan diundur saja,” ujarnya di sela-sela Forum Group Diskusi (FGD) bertema Implementasi Kelaikan dan Berat Kotor Terverifikasi Peti Kemas dalam Menunjang Keselamatan Pelayaran di Jakarta, Selasa (23/10/2018).

Rencananya, Kementerian Perhubungan akan mengimplementasikan Permenhub No. 53/2018 tentang Kelaikan Kontainer dan Vetifikasi Berat Kotor Peti Kemas pada Januari 2019.

Sementara itu, perusahaan eksportir yang tergabung dalam Gabungan Perusahaan Eksportir Indonesia (GPEI) menolak biaya kegiatan vetifikasi berat kotor peti kemas atau vetification gross mass (VGM). Pasalnya, VGM merupakan layanan dari terminal peti kemas di pelabuhan lantaran kegiatan itu bagian dari implementasi keselamatan.

“Ekspor seharusnya didorong oleh pemerintah dan diberikan stimulus khusus, bukan sebaliknya dibebani biaya-biaya yang tidak perlu termasuk soal VGM itu,” kata Subandi, Ketua Dewan Pembina GPEI.

Menurutnya, pemerintah punya komitmen dalam upaya menurunkan biaya logistik di dalam negeri. Namun, komitmen saja dinilainya tidak cukup tetapi mesti dibarengi dengan langkah strategis dan tepat.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Akhmad Mabrori
Editor : Hendra Wibawa

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper