Bisnis.com, JAKARTA -- Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyerahkan lima unit dari 50 unit hunian transisi (Huntras) kepada warga yang terkena musibah gempa bumi di Kecamatan Pemenang, Lombok Utara, NTB.
Hunian sementara itu dibangun oleh Kementerian Perhubungan yang bekerja sama dengan Fakultas Teknik Universitas Gajah Mada (UGM).
Dirjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Agus H. Purnomo menjelaskan dari total rumah yang dibangun sebanyak 25 unit di antaranya merupakan bantuan dari Ditjen Perhubungan Laut.
Untuk 25 unit lainnya merupakan bantuan Direktorat Jenderal Perkeretaapian dan partisipasi dari para pemangku kepentingan, seperti Indonesian National Shipowner Association (INSA), Asosiasi Pengusaha Terminal Petikemas Indonesia (APTPI), dan Women In Maritime Indonesia (WIMA).
Rumah yang didesain oleh FT UGM itu dibangun dengan luas 18 meter persegi (3x6 m) yang sifatnya temporer. Penghuni dapat menjadikannya rumah permanen yang lebih luas.
"Konsepnya memang dimulai sebagai hunian sementara yang dapat dibangun cepat, relatif murah dan mudah, selanjutnya tumbuh menjadi hunian tetap secara bertahap sesuai dengan kemampuan penghuni," jelasnya dalam siaran pers, Minggu (14/10/2018).
Huntras dibangun menggunakan rangka baja yang lebih tahan gempa. Satu unit rumah membutuhkan dana Rp16,5 juta untuk biaya rangka struktur, rangka atap, penutup atap berbahan baja/spandek, dan rangka dinding. Adapun pengisi dinding memanfaatkan material bangunan lama yang kondisinya masih baik.