Bisnis.com, JAKARTA - Pasar Indonesia yang besar tampaknya menjanjikan bagi pengembang asing, salah satunya Jepang. Pengembang dari negeri matahari terbit tersebut mulai gencar mengembangkan proyek di sektor residensial.
Berdasarkan riset Colliers, pengembang Jepang masih berfokus di area pusat kota. Setidaknya terdapat 15 proyek residensial berada di kawasan Jabotabek dengan jumlah delapan proyek berada di Jakarta Selatan dan dua proyek di Jakarta Barat. Proyek residensial lannya tersebar di kawasan Jakarta Timur, Tangerang, Bogor, dan Bekasi.
Senior Associate Director Colliers International Indonesia Ferry Salanto mengatakan pengembang Jepang akan terus memasuki pasar Indonesia selama dilihat potensi pasarnya masih besar.
"Sudah ada beberapa yang mengembangkan proyeknya di Indonesia dan ke depannya masih ada lagi. Jika pengembang tersebut berhasil di Indonesia, maka akan menarik pengembang Jepang lainnya untuk datang," kata Ferry kepada Bisnis pada Minggu (14/10/2018).
Ferry menilai negara Jepang sudah sangat mapan sehingga para pengembang harus ekspansi ke negara-negara lain dan sasaran mereka adalah negara-negara berkembang, salah satunya Indonesia.
"Pengembang di Jepang sudah tidak bisa lagi berkembang di Jepang, lahan dan pasarnya sudah tidak ada. Mereka melihat Indonesia sebagai pasar yang menjanjikan karena penduduknya sangat besar," paparnya.
Baca Juga
Ferry mengatakan saat ini pengembang Jepang masih fokus ekpansi di sektor residensial, tetapi sudah ada yang mulai masuk ke area komersial dan ke depannya mereka akan mulai membangun proyek perhotelan.
Secara umum, lanjut Ferry, pengembang Jepang selau mengincar daerah-daerah yang sudah berkembang yang mereka yakin sudah ada pasarnya.
Dia menilai strategi ekspansi yang dilakukan Jepang sangat berbeda dengan China, yang cenderung memilih kawasan yang bisa dibangun dari awal, sedangkan Jepang mencari daerah di tengah kota yang sudah didukung oleh banyak akses, baik pasar ataupun infrastruktur.
Namun, tidak menutup kemungkinan pengembang Jepang sudah sudah mulai membangun proyek di titik-titik lain. Mereka akan melakukan investasi selama dinilai pasarnya cukup bagus.
"Selama pasar disini bagus, mereka akan masuk dan tidak akan berhenti selama potensi pasar masih ada," tambah Ferry.