JAKARTA- Pengembang asal Jepang, Creed Group, siap berekspansi menggarap rumah tapak bersubsidi meskipun pengembangan rumah tersebut dinilai hanya memberikan profit margin yang terbatas.
Head of Representative Creed Group in Indonesia Tatsuya Ichinomiya mengatakan akan menggarap proyek perumahan bersubsidi dengan bekerja sama membentuk join venture dengan pengembang lokal yang belum mau disebut namanya.
"Kami akan menggarap proyek rumah tapak bersubsidi di Cikarang, kira-kira sebanyak 3.000 unit," ujar Tatsuya, pekan lalu.
Tatsuya mengaku telah mencapai tahap penandatanganan nota kesepahaman, sehingga dalam waktu dekat proyek tersebut akan segera diluncurkan. Tidak seperti pengembang asing biasanya, Tatsuya mengatakan lebih tertarik untuk mengembangkan proyek dengan pasar bersegmentasi menengah hingga menengah ke bawah.
"Kami tidak begitu tertarik di High End Market, jadinya semua pengembangan lebih mengarah kalau tidak menengah atau menengah ke bawah atau affordable housing," papar Tatsuya.
Selain itu, hingga akhir 2018 Creed Group akan menggarap hunian jangkung di Jakarta Barat yang juga akan bekerja sama dengan pengembang lokal lainnya.
Baca Juga
Tatsuya mengaku masih melihat potensi yang besar pada pasar properti di Indonesia meskipun kondisi pertumbuhan properti yang kini tidak menunjukan kenaikan yang signifikan.
"Menurut kami ini adalah waktu yang tepat untuk kami berinvestasi banyak di Indonesia sebelum pasar Indonesia kembali mencapai puncaknya, sehingga ini waktu yang tepat juga untuk akselerasi berpartisipasi dengan beberapa proyek," ujar Tatsuya.
Ekspansi tersebut tetap dilanjutkan, kata Tatsuya, meskipun ia menyadari pasar properti Indonesia tengah diterpa berbagai isu seperti pemilihan umum dan pelemahan rupiah. Namun, jika melihat jangka panjang, Ia merasa sangat percaya diri terhadap pasar Indonesia untuk mendapatkan return yang lebih baik.
Creed Group sebelumnya bersama PT Hutama Anugrah Propertindo melanjutkan proyek pengembangan apartemen Serpong Garden, yang merupakan apartemen yang terintegrasi langsung dengan stasiun Cisauk, Tangerang dan akan terdiri atas 5 menara yang dibangun di lahan seluas 2,7 hektare dengan total nilai penjualan mencapai Rp2 triliun.
Direktur Utama PT Hutama Anugrah Propertindo (HAP) Ferdy Sutrisno mengatakan pihaknya akan meluncurkan menara ketiganya pada awal 2019 yang akan terdiri atas 1.500 unit dengan bantuan desain kualitas asal Jepang dan dibanderol harga mulai dari Rp300 juta per unit. Proyek itu ditargetkan rampung dan memulai proses serah terima pada pertengahan 2020.