Bisnis.com, NUSA DUA — Pertemuan G20 4th Meeting of Finance Ministers and Central Bank Governors yang telah berlangsung selama dua hari di Bali menggarisbawahi kemajuan yang dibuat di berbagai bidang.
Kegiatan tersebut berakhir pada Jumat (12/10/2018), di Nusa Dua, Bali atau di tengah berlangsungnya Annual Meeting IMF-World Bank Group 2018.
Menteri Keuangan Argentina Nicolas Dujovne selaku perwakilan presidensi G20 Argentina mengatakan para anggota telah membahas prospek ekonomi global. Hasilnya, prospek perekonomian masih positif.
“Sementara itu, proyeksi pertumbuhan global tetap stabil,” ujarnya.
Akan tetapi, Dujovne menyatakan ekspansi menjadi berkurang bahkan di seluruh dunia. Beberapa risiko penurunan yang dibahas pada awal tahun ini mulai terwujud.
Dujovne melanjutkan kebijakan moneter normalisasi yang telah ditempuh negara maju membuat kondisi keuangan di negara berkembang menjadi ketat. Bahkan, beberapa negara berkembang telah mengalami volatilitas pasar.
Dalam beberapa pertemuan sebelumnya, negara-negara G20 menyampaikan bahwa ada risiko dari perang dagang, meningkatnya kerentanan finansial, dan politik. Pertumbuhan ekonomi global pada kuartal II/2018 pun diproyeksi menjadi kurang seimbang dan sinyal perlambatan mulai terlihat dari negara-negara maju.
Dalam kesempatan yang sama, Dujovne sebelumnya menerangkan bahwa ketegangan perdagangan di antara para anggota G20 akan diselesaikan melalui jalan diskusi. Hal ini sesuai dengan hasil G20 Trade and Investment Ministerial Meeting yang digelar di Argentina pada pertengahan September 2018.
Ketegangan dalam perdagangan internasional terjadi setelah AS menyampaikan akan menerapkan kenaikan tarif impor atas produk baja dan aluminium pada awal 2018. Hal ini dibalas dengan kebijakan serupa oleh China, dan aksi saling balas antara kedua negara pun berlanjut.
Adapun anggota G20 adalah Argentina, Australia, Brasil, Kanada, China, Prancis, Jerman, India, Indonesia, Italia, Jepang, Korea Selatan, Meksiko, Rusia, Arab Saudi, Afrika Selatan, Turki, Inggris, AS, dan Uni Eropa.