Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Perhubungan terus mendorong inovasi melalui transformasi digital dengann mengembangkan Sisitem Transportasi Cerdas atau Intelligent Transport System (ITS) guna memudahkan pengguna transportasi massal di Tanah Air.
Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan Djoko Sasono mengatakan sistem ITS mampu mempermudah para pengguna jasa transportasi massal, termasuk bagi pengguna tarnsportasi berkebutuhan khusus.
"Sistem ini mempunyai tujuan dasar untuk membuat sistem transportasi yang cerdas sehingga dapat membantu pengguna transportasi mendapatkan informasi, mempermudah transaksi, meningkatkan kapasitas prasarana dan sarana, mengurangi kemacetan, meningkatkan keamanan dan kenyamanan, serta mengurangi polusi lingkungan,” jelasnya dalam siaran pers, Rabu (10/10/2018).
Djoko melanjutkan Kemenhub mendukung konsep kota pintar atau smart city yang dipadukan dengan penerapan ITS di sektor transportasi. Dia mencontohkan penerapan ITS itu seperti Advanced Traffic Signal Control Systems (ATSCS) yaitu suatu sistem yang mengontrol sinyal kepadatan lalu lintas secara real time, Electronic Toll Collecting System (ETCS) yaitu implementasi pembayaran tol menggunakan alat khusus On Board Unit (OBU), Bus Rapid Transit (BRT), Bus Information Management System (BIMS) yaitu penyediaan informasi kedatangan bus secara real time melalui internet dan aplikasi smartphone.
Selai itu, Automatic Fare Collection (AFC) and Smartcard yaitu suatu konsep pembayaran angkutan umum menggunakan smart card, Integrated Traffic Management Center (ITMC) yaitu menyediakan informasi lalu lintas secara real time dengan pusat kendali di Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ), serta Moovit yaitu aplikasi mobile informasi angkutan umum terintegrasi di Jabodetabek.
“Beberapa inovasi di sektor transportasi yang telah lakukan terkait pemanfaatan IT ini antara lain ATSCS. Sistem ini dibuat agar pengaturan lalu lintas lebih responsif, menggunakan teknologi sensor signal lampu merah atau hijau. Selain itu, ada juga ETCS, suatu system dimana semua pintu tol harus menggunakan uang elektronik dengan harapan mengurangi waktu transaksi ,” jelasnya,
Melalui penerapan transportasi berbasis Teknologi Informasi tersebut, Djoko mengharapkan masyarakat bisa menggunakan angkutan umum saat bepergian. “Untuk itu dengan pengembangan ITS ini kita harapkan sebagian dari pengguna kendaraan pribadi dengan pindah ke kendaraan umum dengan jaminan tentang masalah kenyamanan dan keamanan terjamin."