Bisnis.com, JAKARTA - PT PLN (Persero) bersama Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Universitas Pembangunan Nasional (UPN) akan mengadakan program beasiswa dan pendidikan lanjutan untuk memperdalam ilmu geotermal. Langkah ini guna meningkatkan pengetahuan dan keahlian dalam proses pemanfaatan panas bumi.
Jacobs, engineering company yang fokus kepada geothermal power, menyambut baik keinginan PLN dengan ITB dan UPN untuk melakukan joint research maupun internship. Untuk diskusi lebih lanjut akan dibicarakan dengan Jacobs yang berkantor di Jakarta.
Kesepakatan tersebut terungkap saat PLN mengunjungi Selandia Baru untuk menindaklanjuti kerjasama dalam bidang pendidikan terkait pemanfaatan dan pengelolaan panas bumi.
Selain Jacobs, PLN, ITB dan UPN juga membuat kesepakatan MoU dengan Geo Institute untuk melakukan joint research dual degree di bidang studi Geothermal, terutama fokus kepada eksploitasi dan manajemen reservoir.
Bidang studi lain yang cocok untuk S2 PLN adalah Master of Energy yang fokus kepada renewable dan keekonomian.
Selain itu, ITB, PLN dan Electrical and Computer Engineering (ECE) Auckland University juga sepakat untuk menindaklanjuti MoU terkait kerjasama penelitian ataupun kemungkinan double degree, untuk bidang studi power system/smartgrid.
Dalam kunjungan ke Selandia Baru, delegasi PLN yang terdiri dari Direktur Human Capital Management Muhamad Ali bersama Komisaris Darmono dan Budiman, Kepala Divisi Talenta Karyawan Aji, Head of Power Engineering Research Group Suwarno Harjo, Dean for Faculty of Mining and Petroleum Engineering Sri Widyantoro, dan Head of Petroleum Engineering Departement Herianto diterima oleh Duta besar Indonesia untuk Selandia Baru, Samoa dan Kerajaan Tonga, Tantowi Yahya.
"Indonesia memiliki potensi geothermal terbesar di dunia, sedangkan Selandia Baru memiliki pengalaman terbaik di bidang Geothermal. Menjadi program pemerintah untuk memanfaatkan peluang tersebut," ujar Muhamad Ali, melalui keterangan tertulisnya, Rabu (10/10/2018).
Dukungan juga datang dari Duta besar Indonesia untuk Selandia Baru, Samoa dan Kerajaan Tonga, Tantowi Yahya yang merespon baik program PLN tersebut dan ingin terus berkomunikasi mengenai program ini.
"Saya sangat mendukung program magang ini. Salah satu programnya adalah magang di pembangkit geothermal Wairakei yang akan dilaksanakan pada musim panas (sekitar Desember), dan bagi pegawai atau mahasiswa yang mengikuti program magang, akan diberi insentif oleh perusahaan tersebut," kata Tantowi Yahya.
Selanjutnya, Dubes akan menemui Kemenaker agar ada payung hukum mengenai program magang mahasiswa ke Selandia Baru.
Rencananya pada November di Kota Rotorua akan digelar "Conference on Geothermal", akan dibentuk kembali Indonesia-NZ energy dialog sebagai forum yang sekretariatnya di Indonesia. Anggotanya adalah para ahli bidang geothermal dan energi. Pertemuannya secara reguler yg bermuara pada rekomendasi terkait investasi. Dalam hal ini PLN diminta untuk menjadi leading sektornya.