Bisnis.com, JAKARTA — Asia Pacific Resources International Limited (APRIL) Group memperkirakan pabrik rayon milik perseroan yang menelan investasi sekitar US$1 miliar dapat mulai beroperasi pada tahun ini.
Perusahaan yang tergabung dalam bendera Royal Golden Eagle (RGE) ini telah memulai pembangunan pabrik tersebut sejak 2 tahun lalu.
“Mudah-mudahan tahun ini [pabrik] sudah selesai. Lagi trial,” kata Moch. Agung Laksamana, Director Corporate Affairs APRIL Group, Jumat (5/10).
Pabrik yang berlokasi di Kerinci, Riau tersebut dioperasikan oleh entitas anak usaha perseroan yaitu Asia Pacific Rayon dengan kapasitas produksi 350.000 ton rayon per tahun. Pabrik ini diklaim akan menggunakan 100% tanaman penghasil serat selulosa yang ditanam di Indonesia.
Serat rayon dapat diolah menjadi beragam produk tekstil, baik yang digunakan langsung manusia maupun tidak langung. Aplikasi penggunakan serat rayon dalam industri tekstil di antaranya alas tidur, pakaian, handuk, tisu basah untuk bayi, masker dan produk kebersihan lainnya.
Saat ini, di Indonesia terdapat tiga pabrik rayon, dengan total kapasitas nasional terpasang sebesar 565.000 ton per tahun.
Sementara itu, untuk memperkuat pasar kertas ritel, grup APRIL memperkenalkan kemasan baru yang lebih minimalis. Jika sebelumnya kertas dikenalkan dalam penjualan 500 lembar per kemasan, sekarang oerusahaan mulai menjual kertas berat 100 gram per 100 lembar mulai 10 Oktober 2018 mendatang.
“Target kami end user. Biasanya habis 1 tahun [kemasan 500 lembar untuk satu keluarga], ini digunakan habis pakai dalam 3 bulan,” kata Yanty Wiajaya, Head of E-Commerce PT Riau Andalan Kertas.
Yanty menyebutkan, saat ini produk kertas APRIL memiliki beragam merek. Yang paling dominan adalah Paper One. Sekitar 70% dari produk ini diserap oleh pasar ekspor, sedangkan sisanya dipasarkan di dalam negeri.
“[Untuk dalam negeri] 70% market adalah corporate, sedangkan 30% adalah masayarakat,” katanya.