Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indonesia & Selandia Baru Perkuat Teknologi Manufaktur Makanan & Minuman

Sektor manufaktur Indonesia dan Selandia Baru meningkatkan kerja sama di bidang teknologi untuk industri makanan dan minuman.
Bendera Selandia Baru/Istimewa
Bendera Selandia Baru/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA--Sektor manufaktur Indonesia dan Selandia Baru meningkatkan kerja sama di bidang teknologi untuk industri makanan dan minuman.

Airlangga Hartarto, Menteri Perindustrian, mengatakan kedua negara memiliki minat yang sama di industri mamin dengan sumber daya alam yang dimiliki. Di Indonesia, sektor ini berperan sebagai salah satu kontributor utama terhadap produk domestik bruto (PDB) non migas.

Sepanjang semester I/2018, industri berbasis agro tumbuh 7,44% dan industri mamin menyumbang 10,63% dari pertumbuhan tersebut.

"Untuk meningkatkan daya saing industri mamin diperlukan perbaikan di segala aspek, seperti percepatan waktu produksi dan pemasaran, kualitas, dan efisiensi. Dengan keunggulan teknologi yang dimiliki Selandia Baru, saya harap hubungan kedua negara bisa diimplementasikan ke industri 4.0," ujarnya dalam New Zealand Tech Day di Jakarta, Kamis (4/10/2018).

Industri mamin telah ditetapkan pemerintah sebagai salah satu sektor prioritas dalam penerapan revolusi industri 4.0. Selain mamin, industri yang menjadi prioritas adalah tekstil dan pakaian, otomotif, kimia, serta elektronik.

Selain di bidang teknologi, Airlangga juga berharap perdagangan kedua negara bisa meningkat. Pada tahun lalu, nilai perdagangan Indonesia dan Selandia Baru mencapai US$1,18 miliar.

"Saya sampaikan kepada Wakil Perdana Menteri Selandia Baru bagaimana perdagangan ini ditingkatkan 2 kali lipat, katakanlah dalam 4 tahun mendatang. Kalau mereka bisa buka pasar

Adhi S Lukman, Ketua Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (Gapmmi), menuturkan selain peningkatan perdagangan antar kedua negara dan penerapan industri 4.0, Selandia Baru juga diharapkan bisa membantu membuka akses pasar Indonesia dengan melibatkan dalam global value chain.

"Sistem logistik mereka juga bagus dan Selandia Baru punya teknologi di food processing. Pasar dalam negeri mereka tidak besar, sehingga kemampuan ekspornya yang besar. Kami lebih mendorong investasi mereka di sini, kerja sama dan kolaborasi teknologi, dan kita bisa masuk ke pasar global, targetnya seperti itu," jelasnya.

Sementara itu, Duta Besar Selandia Baru untuk Indonesia Trevor Matheson, menuturkan melihar peluang besar bagi Negara Kiwi tersebut untuk berkontribusi dan mendukung Indonesia dalam pengembangan di bidang teknologi. Saat ini, Selandia Baru sedang menerapkan solusi inovatif di sektor manufaktur fast-moving consumer goods (FMCG), pembangunan dan konstruksi untuk meningkatkan produktivitas dan efektivitas.

Adapun, di sektor investasi, salah satu perusahaan Selandia Baru yang menanamkan modalnya ke Indonesia adalah PT Fontera Indonesia yang membangun fasilitas produksi senilai Rp735 miliar dan telah diresmikan pada September 2015. Angka tersebut merupakan nilai tertinggi investasi industri pengolahan susu di Asean dalam 10 tahun terakhir.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Maftuh Ihsan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper