Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Kunci Pengembangan Produksi Batik Tulis

Pengembangan industri batik dengan pendekatan pengembangan ekosistem dinilai sebagai salah satu langkah untuk dorong produksi batik tulis.
Perajin memproduksi batik di Kampung Batik Kauman, Pekalongan, Jawa Tengah, Kamis (27/9/2018)./ANTARA-Harviyan Perdana Putra
Perajin memproduksi batik di Kampung Batik Kauman, Pekalongan, Jawa Tengah, Kamis (27/9/2018)./ANTARA-Harviyan Perdana Putra

Bisnis.com, JAKARTA – Pengembangan industri batik dengan pendekatan pengembangan ekosistem dinilai sebagai salah satu langkah untuk dorong produksi batik tulis.

Hal tersebut disampaikan Widharmika Agung, CEO Iwan Tirta Private Collection, dalam acara dalam acara peluncuran boneka Barbie dengan balutan busana batik di Plaza Indonesia, Jakarta. Acara tersebut bertepatan dengan perayaan hari batik nasional yang jatuh pada Selasa (02/10/2018.

Widharmika menilai produksi batik tak bisa diindustrialisasi semena-mena, diperlukan perlakuan khusus bagi produksi yang melibatkan banyak pihak dan memakan waktu banyak. Selain produsen yang harus didorong untuk memproduksi batik berkualitas, diperlukan pula edukasi pasar mengenai batik itu sendiri.

Pasar dinilai perlu diedukasi bahwa ada nilai besar dari batik. Dinobatkannya batik sebagai warisan non bendawi oleh Unesco, menurut Widharmikan menunjukkan bahwa batik bukan sekadar kain, namun proses pembuatan dan filosofi di belakangnya yang membuat batik itu hidup.

Setelah pasar memahami nilai tersebut, kebutuhan akan batik berkualitas akan meningkat, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Menurut Widharmika, dalam titik ini diperlukan konsistensi kualitas dari produsen dan peran pemerintah dalam membuka pasar hingga ke mancanegara.

Dijadikannya 2 Oktober sebagai hari batik nasional dirasa pelaku industri batik sebagai dorongan besar. Widharmika menjelaskan bahwa semenjak hari batik nasional diberlakukan pada 2009, industri batik terus bergeliat. Langkah pemerintah seperti ini dirasa tepat.

"Karena dengan hal tersebut [adanya hari batik nasional] tercipta satu pasar yang lebih besar, dan rasa cinta terhadap produk itu sangat luar biasa. Yang kami rasa menantang saat ini adalah edukasi mengenai apa itu batik," tutur Widharmika.

Perusahaan yang dinahkodai Widharmika sendiri bekerjasama dengan Mattel untuk membuat boneka Barbie dengan balutan kain batik. Hal tersebut menjadi salah satu langkah untuk mengenalkan batik ke pasar mancanegara dan menjangkau anak-anak.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Maftuh Ihsan

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper