Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BBM STANDAR EURO 4, Kesadaran Konsumen Jadi Penentu

Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah, pabrikan, dan badan usaha pemasok bahan bakar minyak siap untuk menerapkan kebijakan standar emisi gas buang Euro 4­ mulai 7 Oktober 2018.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati (tengah) mengisi BBM ke kendaraan pelanggan di SPBU Coco Kuningan, Jakarta, Senin (3/9/2018)./ANTARA-Aprillio Akbar
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati (tengah) mengisi BBM ke kendaraan pelanggan di SPBU Coco Kuningan, Jakarta, Senin (3/9/2018)./ANTARA-Aprillio Akbar

Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah, pabrikan, dan badan usaha pemasok bahan bakar minyak siap untuk menerapkan kebijakan standar emisi gas buang Euro 4­ mulai 7 Oktober 2018.

Namun, kesiapan semua pihak itu akan bergantung kepada kesadaran konsumen untuk mengkonsumsi BBM dengan kualitas lebih baik. Sebagai contoh, konsumen yang sebelumnya menggunakan Premium dapat pindah ke Pertalite atau Pertamax dengan kandungan okan lebih bagus. 

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) optimistis standar emisi Euro 4 untuk kendaraan mobil berbahan bakar gasolin mulai 7 Oktober 2018 tidak menghadapi kendala sehingga siap diimplementasikan.

Ditjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan KLHK Karliansyah mengatakan, sarana pendukung untuk penerapan Euro 4 sudah siap.

Menurutnya, Kementerian Perhubungan telah memiliki laboratorium uji. Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) telah menyatakan produsen siap memproduksi 400 tipe kendaraan yang berstandar emisi Euro 4.

PT Pertamina (Persero), sebagai pemasok bahan bakar minyak, juga sudah mendistribusikan Pertamax Turbo, standar Euro 4.

“Kalau kami, karena sarana pendukungnya sudah ada, di lapangan sudah tidak masalah,” katanya saat dihubungi Bisnis, Jumat (28/9).

Karliansyah menyebut, edukasi penggunaan BBM standar Euro 4 juga diarahkan kepada kendaraan yang selama ini biasa menggunakan bahan bakar standar Euro 2.

Menurutnya, dengan kesiapan pemerintah, pabrikan hingga pemasok BBM, kesadaran konsumen menjadi kunci sukses berjalannya kebijakan tersebut. “Tetapi rugi juga konsumen, kalau pakai [BBM] Euro 2. Padahal, standar kendarannya sudah Euro 4.”

Pihak Pertamina mengaku siap mendukung pemerintah dengan memasok Pertamax Turbo. Hingga kini, sudah ada 825 stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di seluruh Indonesia yang menyalurkan BBM berstandar Euro 4.

Hingga akhir tahun ini, perseroan siap menambah 25 SPBU yang menjual Pertamax Turbo. Dari data yang diperoleh Bisnis, SPBU yang siap menjual Pertamax Turbo didominasi di Jawa Barat (149 SPBU), Jawa Timur (145 SPBU), dan DKI Jakarta (128 SPBU). Distribusi Pertamax Turbo hingga akhir tahun diarahkan ke wilayah Kalimantan, Maluku, dan Papua.

External Relations Shell Indonesia Dina Setianto mengatakan, pihaknya telah menjalankan kegiatan bisnis sesuai dengan ketentuan pemerintah. “Kami mendukung upaya pemerintah untuk menawarkan produk yang ramah lingkungan.”

Pemerintah akan menerapkan standar emisi Euro 4 untuk kendaraan bermotor pada 7 Oktober 2018. Standar BBM Euro 4 kendaraan roda empat diatur dalam Permen LHK No. P.20/MENLHK/SETJEN/KUM.1/3/2017 tentang Baku Mutu Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor Tipe Baru Kategori M, Kategori N, dan Kategori O.

Implementasi standar Euro 4 untuk kendaran bermesin bahan bakar bensin, gas bertekanan tinggi (compressed natural gas/CNG), dan elpiji (liquefied natural gas/LPG) ditetapkan 18 bulan sejak peraturan menteri tersebut diundangkan pada 7 April 2017.

Oleh karena itu, dalam 7 hari mendatang kendaraan roda empat dengan bahan bakar bensin yang sedang diproduksi dengan kategori M, N, dan O wajib memenuhi baku mutu gas buang sesuai standar Euro 4.

Beberapa agen pemegang merek dan pabrikan otomotif menyatakan siap untuk mengikuti aturan yang telah dikeluarkan oleh pemerintah pada tahun lalu tersebut.

Direktur Administrasi, Korporasi, dan Hubungan Eksternal PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Bob Azam mengungkapkan, perusahaan telah siap dengan peraturan yang akan berlaku terkait dengan kendaraan bermotor standar Euro 4. Tidak hanya Euro 4, perusahaan bahkan sudah melakukan pengapalan mobil dengan standar emisi Euro 5 ke Thailand dan Euro 6 ke Singapura.

“Produk TMMIN harus compatible dengan pasar ekspor yang kebanyakan [minimal] sudah harus Euro 4,” katanya.

Untuk memproduksi mobil yang akan dijual di pasar dalam negeri dengan standar emisi Euro 4, perusahaan harus berinvestasi untuk melakukan beberapa penyesuaian pada lini produksinya agar bisa menyesuaikan implementasi tersebut.

Perusahaan menggunakan lini produksi yang sama dalam memproduksi mobil untuk pasar ekspor dan dalam negeri. Proses berbeda dalam produksi itu hanya model kendaraan, seperti setir kiri dan mesin.

Kendaraan merek Toyota lain juga diakuinya telah siap memenuhi implementasi kebijakan emisi berstandar Euro 4 tersebut. Mobil yang diproduksi oleh TMMIN antara lain Kijang Innova, Fortuner, Yaris, Vios, dan Sienta. Kendaraan Toyota yang diproduksi oleh pabrikan Daihatsu seperti Avanza dan Rush.

Amelia Tjandra, Marketing Director PT Astra Daihatsu Motor, mengungkapkan bahwa semua produk kendaraan bermotor mobil penumpang Daihatsu memenuhi aturan Euro 4 per Oktober 2018. Menurutnya, tidak ada kendala bagi perusahaan dalam penerapan aturan itu.

Perusahaan melakukan beberapa tambahan suku cadang baru seperti alat pengurang emisi (catalytic converter) dalam implementasi aturan standar gas buang Euro 4 bagi kendaraan berbahan bakar bensin yang akan berlaku pada Oktober tahun ini.

Tidak jauh berbeda, pemain baru dalam industri otomotif di dalam negeri, PT SGMW Motor Indonesia (Wuling Motors) juga menyatakan kesiapannya dalam mengimplementasikan aturan Euro 4. Selain produk, perusahaan yang baru memiliki dua produk, yakni Confero dan Cortez tersebut telah melakukan persiapan layanan purnajual terkait implementasi Euro 4.

“Ketika diumumkan, sistem perencanaan produksi kami, sudah dipersiapkan termasuk purnajual,” kata Dian Asmahani, Brand Manager PT SGMW Wuling Motors.

Department Head PR & CSR Departement, Coordination, & Development Division PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia Bambang Krsitiawan mengungkapkan, strategi pemberian harga terhadap produk perusahaan sesuai dengan biaya produksi. Mitsubishi akan menyesuaikan dengan strategi pemberian harga oleh perusahaan. Perusahaan mengaku siap untuk menjual mobil berstandar Euro 4.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper