Bisnis.com, JAKARTA— PT Perdana Gapura Prima Tbk merencanakan menambah jumlah landbank baru di kawasan penyangga seperti Bekasi, Serpong serta Sentul pada tahun depan.
Managing Director GPRA Arvin F. Iskandar mengatakan saat ini perusahaan memiliki landbank sekitar 200 ha yang pengembangannya dilakukan secara bertahap. Hingga kini 60%--70% diantaranya telah dikembangkan.
Dia menyebut sejumlah wilayah yang potensial adalah kawasan penyangga yang lahannya masih Masih affordable dan terbuka terhadap pengembangan infrastruktur.
“Kami bikinnya klaster, total tambahan lahan masih rahasia. Tapi untuk Sentul dengan akses infrastruktur yang diharapkan, maka segmennya menengah sekitar Rp1,5 miliar,”katanya akhir pekan ini.
Arvin juga meyakini pelemahan rupiah dan peningkatan dollar yang terjadi selama beberapa bulan ini memang akan berdampak pada penjualan properti secara umum, akan tetapi secara internal perusahaan tak terlalu mempengaruhi karena perusahaan tak banyak mengandalkan komponen impor pinjaman dalam bentuk dollar.
Selain itu perusahaan juga belum merencanakan merevisi target penjualan akhir tahun senilai Rp600 miliar kendati tak memungkiri bahwa penualan sektor properti belum membaik.
Baca Juga
Arvin mengatakan kedepannya perusahaan juga masih fokus menggarap rumah tapak dengan peluncuran klaster-klaster baru. Pasalnya penjualan yang siklusnya masih stabil adalah rumah tapak di segmen menengah. GPRA juga memiliki 3 proyek superblok, namun fokusnya tetap di rumah tapak.
“Kami masih fokus kebutuhan rumah tapak, cycle-nya mapan, konsisten penyerapan pasarnya,”katanya kepada Bisnis akhir pekan ini.
Arvin melanjutkan saat ini penjualan terbesar perusahaan disokong oleh perumahan kelas menengah dan bawah di bukit Cimanggu City dan Metro Cilegon.
Menurutnya dari target penjualan sebesar Rp600 miliar, perusahaan masih akan melanjutkan untuk memenuhi target kendati hingga kini realisasinya baru 70%--75%.