Bisnis.com, JAKARTA -- Lembaga Manajemen Aset Negara melaksanakan pembayaran pembebasan lahan secara serentak tiga proyek strategis nasional berupa bendungan senilai total Rp216 miliar.
Pembayaran itu untuk 134 bidang tanah Bendungan Pidekso di Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah senilai Rp46,2 miliar. Pembebasan lahan 858 bidang tanah untuk Bendungan Way Sekampung di Kabupaten Pringsewu, Bandar Lampung dengan total nilai Rp103,4 miliar. Kemudian Rp65,9 miliar untuk 193 bidang tanah di Bendungan Tiga DIhaji, Kabupaten Oku Selatan Propinsi Sumatra Selatan.
Direktur Utama Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) Rahayu Puspasari mengatakan pelaksanaan pembayaran secara serentak merupakan wujud dari upaya dan peran LMAN dalam percepatan pembangunan infrastruktur proyek strategis nasional (PSN).
“Pembangunan infrastruktur PSN memerlukan tata kelola yang baik sehingga diperlukan keterlibatan beberapa lembaga dan verifikator dalam proses pembayaran untuk memastikan bahwa dana yang dibayarkan tepat sasaran dan sesuai dengan prinsip-prinsip good corporate governance”, ujarnya dalam rilis yang diterima Bisnis, Kamis (13/9/2018).
Mengingat banyaknya bidang tanah yang harus dibayarkan, pelaksanaan pembayaran akan berlangsung selama dua hari yaitu 13 dan 14 September 2018, masing-masing dilaksanakan di Rumah Konsultansi Pembangunan Waduk Pidekso, Desa Pidekso Kabupaten Wonogiri, Kantor Unit Pelayanan Bendungan Way Sekampung, Lampung. Serta di Gedung Kesenian Muara Dua, Kabupaten Ogan Kemering, Ulu Selatan, Sumatera Selatan.
Dana pembebasan lahan akan langsung diserahkan oleh LMAN kepada masyarakat penerima yang terkena dampak pembangunan infrastruktur Proyek Strategis Nasional, setelah melalui beberapa proses dan verifikasi yang melibatkan Kementerian/Lembaga/Badan terkait seperti Kementerian ATR/BPN, KPPIP maupun BPKP.
Pembangunan Bendungan tersebut diharapkan memiliki dampak sosial ekonomi bagi masyarakat sekitar. Misalnya saja, dngan adanya Bendungan Pidekso, Way Sekampung maupun Tiga Dihaji, maka pasokan air baru, air irigasi maupun tenaga listri di sekitar kawasan akan meningkat. Begitu pula dengan potensi pariwisata juga akan diperhitungkan dan dapat menggerakkan roda perekonomian bagi masyarakat sekitar.
"Tentunya, semua upaya pembangunan infrastruktur dan dampak berkelanjutan dari pembangunan tersebut hanya bisa terwujud dengan dukungan, sinergi dan orkestrasi yang harmonis, baik dari pemerintah pusat, emerintah daerah, swasta, maupun masyarakat," jelasnya.
Peran LMAN dalam pembangunan infrastruktur akan terus diwujudkan secara nyata melalui komitmennya menjunjung tinggi integritas dan tata kelola yang baik, bersama dengan Kementerian/Lembaga terkait, untuk menjalankan amanat sebagai Lembaga yang ditunjuk Pemerintah melakukan pendanaan pembebasan lahan proyek strategis nasional. Dengan demikian, pembangunan infrastruktur akan segera terlaksana dan pemerataan pembangunan serta peningkatan kesejahteraan masyarakat akan terwujud