Bisnis.com, JAKARTA--Rencana pengalihan operasional pesawat ATR 72-600 milik Garuda Indonesia kepada Citilink Indonesia dinilai bagus untuk saling meningkatkan produktivitas grup maskapai.
Alvin Lie, pengamat penerbangan, menilai perlu pembedaan secara jelas antara pasar Garuda sebagai maskapai layanan penuh maupun Citilink selaku maskapai berbiaya rendah. Pasar yang dibidik kedua maskapai tersebut agar menjadi jelas dan bisa meningkatkan kinerja.
"[Pengalihan operasional] tidak boleh setengah hati. Garuda perlu menegaskan jatidiri yang ingin dibangun pada benak pengguna jasanya," kata Alvin, Minggu (9/9/2018).
Menurutnya, tidak hanya operasional saja melainkan ATR tersebut sepenuhnya digunakan penuh menggunakan identitas Citilink. Adapun, harga dan standar pelayanan juga mengikuti anak usaha emiten berkode GIAA tersebut.
Dia mencontohkan United Airlines yang menggunakan pesawat kecil untuk rute pendek menggunakan nama United Express. Tentu standar pelayanan dan harga akan berbeda.
Alvin menyebut saat ini rute domestik Garuda dan Citilink seakan tidak jelas perbedaannya, bahkan cenderung saling berebut. Pengalihan operasional tersebut nantinya diharapkan bisa diikuti dengan penataan kembali rute kedua maskapai.
"[Rute] mana yang dilayani Garuda, mana yang Citilink. Agar bisa bersaing melawan maskapai lain," ujarnya