Bisnis.com, KUTA -- Bulog optimistis adanya nota kesepahaman (Mou) antara Menteri Pertanian dengan Kadin Indonesia mengenai stabilitas pasokan produk agrikultur akan mampu menurunkan harga daging kerbau maupun sapi di tingkat konsumen menjadi Rp70.000 per kg.
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso meyakini harga daging kerbau maupun sapi akan menurun hingga 26% atau menjadi Rp70.000 per kg dari sebelumnya Rp95.000 per kg pasca perjanjian ini.
Selain daging, dia juga memastikan produk pertanian lain akan lebih murah harganya menyusul diputusnya mata rantai antara pengusaha hingga konsumen.
“Semua harga akan jauh lebih murah meskipun kondisi dollar (kurs rupiah) yang cenderung tinggi,” katanya, Kamis (6/9/2018).
Menurutnya, peran Kadin sangat besar dalam menjaga pasokan dan stabilitas harga sebab Bulog tidak memiliki mata rantai penyalur yang kuat. Jika nantinya Kadin ikut berperan aktif dalam memutus mata rantai, maka kerja Bulog akan semakin dipermudah.
“Selama ini birokrasi dan mata rantai sangat panjang, inflasi yang terjadi pada daging hingga beras karena supply ke bawah yang harus melewati mata rantai panjang, kalau daging Malaysia bisa Rp70.000 per kg kenapa Indonesia tidak,” katanya.
Kata dia, Bulog juga akan memperluas jejaring agar produk pangan dapat lebih mudah sampai di tangan konsumen.
Dia pun meyakini, jika nantinya ketersediaan pangan dan harga sudah stabil, maka Indonesia tidak akan melakukan impor.
“Kalau kita sudah punya banyak ketersediaan, kenapa harus impor, saya berharap jangan ada impor lagi,” katanya.