Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

99.co Hadirkan Harpropnas 2018

Situs jual beli properti online, 99.co, menghadirkan Harpropnas 2018 atau hari properti nasional bekerja sama dengan 20 pengembang.
Pameran properti di Jakarta/Reuters-Darren Whiteside
Pameran properti di Jakarta/Reuters-Darren Whiteside

Bisnis.com, JAKARTA - Situs jual beli properti online, 99.co, menghadirkan Harpropnas 2018 atau hari properti nasional bekerja sama dengan 20 pengembang.

Country Manager 99.co Indonesia Irvan Ariesdhana mengatakan Harproprnas mengadopsi ide dari Harbolnas atau hari belanja online nasional, yaitu memberikan kesempatan konsumen untuk membeli properti secara online dengan tawaran diskon pembelian properti langsung dari pengembang.

"Kami ingin mengikuti jejak kesuksesan Harbolnas yang pada tahun lalu total transaksinya mencapai Rp5 triliun," ujar Irvan Ariesdhana saat acara Signing Ceremony Harpropnas di Jakarta, Senin (27/8/2018).

Harpropnas akan menggunakan sistem Electronic Key yang akan digunakan konsumen agar  bisa mendapatkan keuntungan potongan harga dan gimmick pemasaran lainnya untuk produk properti yang menjadi impiannya.

Electronic Key Harpropnas terdiri atas 3 kategori dengan harga per kategori mulai dari Rp1 juta, Rp3 juta, hingga Rp5 juta.

Pada penyelenggaraan tahun pertama Harpropnas, 99.co menargetkan 150 electronic key terjual untuk menjadi batu loncatan Harpropnas di tahun-tahun berikutnya.

Irvan mengatakan Harpropnas telah berhasil bekerja sama dengan 20 pengembang ternama dan total 30 proyek hunian dengan kisaran harga Rp130 juta per unit hingga Rp2 miliar per unit ikut berpartisipasi.

"Tadinya target kami hanya 15 proyek hunian saja yang ikut, tapi sampai sekarang pun pengembang masih ada yang mau memasukkan proyek-proyek lainnya untuk ikut Harpropnas," kata Irvan.

Harpropnas diselenggarakan selama 9 hari mulai pada 9 September 2018 hingga 17 September 2018 dengan target visitor mencapai 1 juta unique visitor pada website Harpropnas.

Irvan mengatakan dengan adanya Harpropnas dan situs belanja online akan membantu pengembang untuk mengefisiensikan anggaran pemasaran.

"Kalau dengan offline budgetnya lebih tinggi, harus ada biaya sewa booth, televisi, brosur dan lain-lain, dengan marketing online tidak perlu semahal itu sehingga budget tersebut bisa lebih dialokasikan kepada konsumen," papar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Finna U. Ulfah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper