Bisnis.com, JAKARTA – Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak memastikan bahwa meski pertumbuhannya melorot, realisasi pertumbuhan penerimaaan pajak sektor manufaktur yang berada di kisaran 12% sudah cukup tinggi.
Direktur Potensi Kepatuhan dan Penerimaan Pajak Ditjen Pajak Yon Arsal mengatakan bahwa baseline yang menjadi ukuran pertumbuhan tahun ini sudah cukup tinggi. Dengan baseline yang cukup tinggi, pemerintah menyebut tren pertumbuhan sektor manufaktur masih sesuai dengan ekspektasi.
"Mempertimbangkan baseline-nya, realisasi ini sudah sangat bagus karena berangkat dari batas yang tinggi," kata Yon kepada Bisnis, Rabu (15/8/2018).
Data Badan Pusat Statistik soal PDB menunjukan bahwa kinerja pertumbuhan ekonomi pada kuartal II/2018 mencapai 5,27%. Meski lebih tinggi dibandingkan dengan kuartal I, jika dilihat per sektornya, pertumbuhan sektor manufaktur justru melambat.
Per kuartal II/2018 sektor manufaktur hanya tumbuh 3,97% atau lebih rendah dibandingkan dengan kuartal I/2018 yang pertumbuhannya mencapai 4,58%. Faktor libur panjang ditengarai menjadi pemicu melambatnya sektor manufaktur.
Pelambaatan dari sektor manufaktur ini juga sejalan dengan pelambatan penerimaan pajak dari sektor manufaktur yang terus turun selama 3 bulan terakhir.
"Tapi saya perlu melihat dulu detilnya apakah ada korelasinya atau tidak," ungkapnya.