Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan gas alam cair (liquefied natural gas/LNG) AS Cheniere Energy Inc. meneken perjanjian untuk memasok gas ke CPC Corp, perusahaan migas Taiwan, selama 25 tahun dengan nilai sekitar US$25 miliar.
Cheniere menyatakan bahwa pihaknya akan menjual 2 juta ton LNG per tahun atas dasar pengiriman kepada perusahaan minyak dan gas milik Taiwan tersebut, dimulai pada 2021.
Seorang juru bicara CPC mengatakan bahwa angka US$25 miliar itu didasarkan pada harga saat ini.
"Yang paling penting, itu membantu untuk lebih jauh mencapai diversifikasi sumber LNG dan stabilitas pasokan energi ke pasar Taiwan yang merupakan salah satu tujuan utama CPC Corp," kata Ketua CPC Tai Chein dalam sebuah pernyataan seperti dikutip Reuters, Sabtu (11/8).
Chein mengatakan bahwa pembeli LNG melihat Qatar, Australia, dan Amerika Serikat sebagai pemasok gas utama di masa depan. Selama ini, CPC Corp telah mengimpor LNG dalam volume besar dari Qatar dan Australia.
Kesepakatan itu juga dipandang sebagai bagian penting dari upaya Taiwan untuk mengurangi surplus perdagangannya dengan Amerika Serikat.
Kontrak itu merupakan dorongan signifikan bagi hubungan perdagangan Taiwan dengan Amerika Serikat, terutama mengingat fokus Presiden Donald Trump pada perdagangan dengan Asia, kata sumber itu.
Amerika Serikat telah menjadi eksportir LNG besar dalam 2 tahun terakhir, sebagian besar karena peningkatan terminal Sabine Pass Cheniere di Louisiana. Perusahaan yang berbasis di Houston juga membangun terminal Corpus Christi di Texas.
Cheniere mengatakan perjanjian itu mengikat sebagian dari volume portofolionya dalam jangka panjang dengan mitra investasi.
Cheniere mengumumkan pada Mei 2018 bahwa mereka bergerak maju dengan kilang LNG ketiga mereka di proyek Corpus Christi. Saat ini pemasaran kilang LNG keenam mereka di Sabine Pass, dengan keputusan investasi yang diharapkan tahun depan.
Taiwan adalah pengimpor LNG terbesar kelima di dunia, pengiriman hampir 16,8 juta ton pada 2017, menurut International Gas Union, membuat Taiwan memiliki pangsa pasar impor LNG global hampir 6%.
Kesepakatan itu terjadi hanya sehari sebelum Presiden Taiwan Tsai Ing-wen memulai perjalanan ke luar negeri untuk mengunjungi sekutu diplomatik melalui transit di Amerika Serikat, yang akan berada di Los Angeles dan Houston, di mana banyak pengusaha Taiwan bekerja di sektor energi.
