Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Industri Makanan & Minuman Jadi Andalan Pacu Ekonomi

Industri makanan dan minuman masih menjadi andalan untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional

Bisnis.com, JAKARTA--Industri makanan dan minuman masih menjadi andalan untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional.

Achmad Sigit Dwiwahjono, Plt. Dirjen Industri Agro Kementerian Perindustrian, mengatakan industri mamin berpotensi besar untuk tumbuh karena didukung oleh sumber daya alam yang berlimpah dan permintaan domestik yang besar.

“Industri makanan dan minuman merupakan satu dari lima sektor industri prioritas dalam pelaksanaan revolusi industri keempat sesuai peta jalan Making Indonesia 4.0,” katanya Senin (13/8/2018).

Hal ini disebabkan industri mamin selalu berkontribusi cukup besar terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional, nilai ekspor, dan penyerapan tenaga kerja.

Pada kuartal II/2018, pertumbuhan industri mamin tercatat sebesar 8,67% atau di atas pertumbuhan ekonomi nasional. Sementara itu, pertumbuhan ekspor pada periode Januari-Juni tahun ini untuk industri makanan tumbuh sebesar 2,51%, sedangkan industri minuman tumbuh sebesar 8,41%.

Sigit menambahkan dalam menggenjot industri makanan dan minuman agar lebih berdaya saing di era industri 4.0, Kemenperin terus memacu produktivitas dari sektor hulu, mendorong penerapan teknologi terkini, serta memberdayakan sektor industri kecil dan menengah (IKM) yang terkait.

“Kami juga berupaya untuk meningkatkan efisiensi pada rantai pasokan, menciptakan inovasi kemasan makanan dan minuman yang modern, meningkatkan skala ekonomi industri, serta mempercepat ekspor,” imbuhnya.

Dengan penerapan program prioritas di era revolusi industri 4.0 tersebut, Sigit meyakini, industri mamin nasional dapat menjadi kekuatan besar di Asia Tenggara.

Dalam rangka percepatan pertumbuhan industri makanan dan minuman nasional, selain melalui penerapan revolusi industri 4.0, Kemenperin juga menyiapkan berbagai insentif untuk mengakselerasi pertumbuhan sektor tersebut.

“Insentif itu antara lain, pembebasan pajak (tax holiday), pengurangan pajak (tax allowance), dan pembebasan bea masuk atas impor mesin,” sebutnya.

Industri makanan dan minuman di dalam negeri tidak hanya didominasi perusahaan besar, tetapi juga cukup banyak sektor industri kecil dan menengah (IKM).

IKM makanan dan minuman berkontribusi sebesar 40% terhadap PDB sektor IKM secara keseluruhan, dan mampu menyerap tenga kerja hingga 42,5% dari total pekerja di sektor IKM.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Maftuh Ihsan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper