Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KNKT: Maskapai di Papua Perlu Perbarui Alat Navigasi

Komite Nasional Keselamatan Transportasi menyarankan maskapai penerbangan melakukan pembaruan peralatan pesawat guna menyesuaikan diri agar bisa beroperasi di wilayah pegunungan Papua menyusul kecelakaan pesawat Demonim Air.
Pesawat Demonim Air PK-HVQ jenis PAC 750 XSTOL yaang jatuh di Gunung Menuk kecamatan Oksibil Kabupaten Kabupaten Pegunuangan Bintang, Papua Sabtu (11/8/2018). Foto: demonimair.com
Pesawat Demonim Air PK-HVQ jenis PAC 750 XSTOL yaang jatuh di Gunung Menuk kecamatan Oksibil Kabupaten Kabupaten Pegunuangan Bintang, Papua Sabtu (11/8/2018). Foto: demonimair.com

Bisnis.com, JAKARTA — Komite Nasional Keselamatan Transportasi menyarankan maskapai penerbangan melakukan pembaruan peralatan pesawat guna menyesuaikan diri agar bisa beroperasi di wilayah pegunungan Papua menyusul kecelakaan pesawat Demonim Air.

Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono mengatakan pembaruan peralatan itu diarahkan menggunakan sistem navigasi berbasis satelit.

Menurutnya, sejumlah peralatan pesawat harus ditambah, termasuk pelatihan kru, perubahan standar operasi, penambahan fasilitas di darat seperti Deferential GPS, dan melakukan survei PBN.

“Untuk cuaca yang sering berawan di pegunungan Papua, maka disarankan dengan sistem navigasi PBN,” katanya, Minggu (12/8/2018).

Dia juga mengharapkan ada pemasangan radar cuaca di Wamena sebagai peta awan dan cuaca pada wilayah pegunungan agar lebih akurat. Radar cuaca tersebut merupakan poin rekomendasi kedua dari KNKT.

Dia telah memberangkatkan tim investigasi menuju lokasi penemuan pesawat registrasi PK-HVQ milik Dimonim Air (Marta Buana Abadi). Dugaan awal penyebab kecelakaan juga belum bisa disampaikan.

Menurutnya, hal tersebut membutuhkan temuan data yang akan segera dikumpulkan oleh tim KNKT. “Saat ini posisi tim masih dalam perjalanan,” ujarnya.

Saat ini, korban pesawat milik Dimonim Air rute Tanah Merah-Oksibil yang dinyatakan hilang kontak sejak 11 Agustus 2018 pukul 14.17 WIT di Oksibil, Pegunungan Bintang telah seluruhnya dievakuasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Hendra Wibawa
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper