Bisnis.com, JAKARTA— Kontribusi pendapatan terbesar bagi PT Jakarta Propertindo justru diperoleh dari Pendapatan Usaha sektor Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang mencapai Rp 211,6 miliar atau 63% dari total keseluruhan pendapatan usaha pada Triwulan II 2018.
Pencapaian tersebut merupakan gambaran bahwa perusahaan merespon perkembangan pasar ekonomi digital.
"Sekarang kita kerja sama dgn beberapa provider untuk melakukan fiber optic agar masuk ke high risk building jakarta yang memang sedang dibutuhkan. Ini prospektif, karena kita akan menuju ke jakarta smart city,”kata Direktur Utama Jakpro, Dwi Wahyu Daryoto Jumat (10/8/2018).
Pendapatan Usaha Perusahaan juga disumbang dari sektor utilitas sebesar Rp 55,7 miliar atau 16% dari pendapatan usaha perusahaan.
Sementara itu, pendapatan sektor Properti menyumbang 15% atau sekitar Rp 54 miliar. Selebihnya diperoleh dari Pendapatan Jasa Lain diantaranya dari Jasa Konsultan dan Pengelolaan Parkir.
“Pada 2018 itu target profit dan loss kita sekitar 94 miliar. Ini agak sedikit berat krn di triwulan kedua ini baru sekitar Rp24 miliar, sekitar 20%--25% dari target. Tapi kami akan optimalkan semua upaya,” imbuhnya.
Baca Juga
Secara keseluruhan PT Jakarta Propertindo (Jakpro) berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 24,4 miliar pada triwulan II 2018.
Angka ini meningkat 180% dari target laba bersih yang ditetapkan pada Rancangan Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) Triwulan II 2018 sebesar Rp8,7 miliar.
Secara yoy laba bersih Jakpro naik sebesar 46 persen dari realisasi di periode yang sama di tahun lalu, sebesar Rp 16,7 miliar.
Dwi mengatakan peningkatan ini diperoleh dari pendapatan usaha sebesar Rp 333,8 miliar. Angka ini lebih tinggi 127% dari pendapatan usaha pada Triwulan II 2017 sebesar Rp262,7 miliar.