Bisnis.com, JAKARTA--Pelaku usaha industri makanan dan minuman menyatakan kondisi bisnis pada kuartal II/2018 lebih baik dibandingkan tahun lalu maupun kuartal sebelumnya.
Adhi S Lukman, Ketua Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (Gapmmi), mengatakan pada periode tersebut, bisnis makanan dan minuman dirasa lebih baik yang didorong peningkatan permintaan masyarakat pada Hari Raya Lebaran. Permintaan ini terkerek karena masyarakat menerima dana tunjangan hari raya (THR) dan gaji.
Ketenangan situasi perpajakan juga menjadi salah satu pendorong pertumbuhan industri tersebut. "Dunia usaha merasakan kuartal II tahun ini lebih bagus dibandingkan tahun lalu," ujarnya, Rabu (8/8/2018).
Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS), industri pengolahan non migas tumbuh sebesar 4,41% secara tahunan pada kuartal II/2018. Pertumbuhan ini didorong oleh industri makanan dan minuman yang tumbuh sebesar 8,67% y-o-y, lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 6,48%.