Bisnis.com, JAKARTA-- IFC, anggota dari Grup Bank Dunia, dan PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) telah secara resmi menandatangani paket pinjaman sebesar US$100 juta untuk area seluas 2,000 hektar sebagai lokasi wilayah industri hijau dengan fitur-fitur terkini yang berlokasi di Subang, Jawa Barat.
SSIA menilai dengan investasi IFC akan menciptakan pasar dan membuka peluang masa depan yang lebih besar bagi proyek pengembangan Subang Kota Industri barunya.
Presiden Direktur SSIA, Johannes Suriadjaja mengatakan selain menyediakan pendanaan jangka panjang, perusahaan menilai IFC akan membantu menyiapkan standar hijau berkelanjutan yang baru bagi sektor ini melalui penggunaan teknologi terkini, dan mendorong pengembang wilayah industri lainnya untuk mengikuti jalur yang sama.
"Proyek wilayah industri baru ini diharaokan dapat menciptakan lebih dari 34,000 pekerjaan," katanya.
Dalam upacara penandatanganan kesekapatan di Bali, Presiden Direktur IFC, Philippe Le Houérou, mengatakan IFC juga merencanakan untuk mendorong investasi di sektor pariwisata Indonesia, guna mendukung usaha pemerintah Indonesia untuk mempercepat pembangunan pariwisata pada tujuan-tujuan utama wisata di seluruh nusantara.
“Agar Indonesia dapat merealisasikan seluruh potensinya, pembangunan pariwisata harus terus berkembang di luar Bali ke tujuan wisata lainnya. Ini tujuan penting perencanaan pariwisata nasional pemerintah Indonesia, yang didukung oleh IFC dengan mendorong investasi di proyek-proyek pariwisata terutama di lokasi yang belum sepenuhnya berkembang," jelasnya.
Subang City of Industry diproyeksikan sebagai model area industri di masa depan dengan menjadi wilayah industri pintar (smart) dan berkelanjutan (sustainable) pertama bagi pelanggan dan masyarakat di Indonesia. Ini sejalan dengan visi SSIA untuk membangun Indonesia yang lebih baik.
Fitur penting wilayah Subang yang baru adalah fitur inovasi hijaunya, seperti transportasi listrik, panel surya dan teknologi efisiensi air dan tenaga. Ini akan menjadi wilayah industri pertama yang mempromosikan standar gedung hijau dari IFC, dimana SSIA dan pabrik-pabrik penyewanya berusaha mencapai setidaknya penghematan setidaknya 20 persen untuk daya, air dan material dibanding pembangunan yang serupa lainnya.