Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Proyek Infrastruktur Ditinjau Ulang, Tol Trans Sumatra Tetap Prioritas

Rencana pemerintah meninjau ulang sejumlah proyek infrastruktur yang memiliki kandungan bahan baku impor tinggi dinilai tidak akan menyurutkan ekspansi penambahan jalan tol.
Pemandangan foto udara di salah satu ruas jalan tol lintas Sumatra, di Desa Sukarame, Bandar Lampung, Sumatra Selatan, Rabu (1/11)./JIBI-Abdullah Azzam
Pemandangan foto udara di salah satu ruas jalan tol lintas Sumatra, di Desa Sukarame, Bandar Lampung, Sumatra Selatan, Rabu (1/11)./JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA -- Rencana pemerintah meninjau ulang sejumlah proyek infrastruktur yang memiliki kandungan bahan baku impor tinggi dinilai tidak akan menyurutkan ekspansi penambahan jalan tol.

Dalam beleid terbaru, proyek jalan tol yang masuk dalam daftar proyek strategis nasional (PSN) bertambah 23 ruas.

Dalam lampiran Peraturan Presiden No.56 Tahun 2018, terdapat 64 proyek jalan tol. Sebanyak 23 proyek terdiri atas delapan proyek jalan tol di Jawa dan 15 di Sumatra.

Total panjang jalan tol di 23 proyek ini mencapai 2.396,5 km. Dari panjang keseluruhan tersebut, panjang proyek tol yang menjadi bagian dari Trans Sumatra mencapai 1.906 km.

Proyek jalan tol di Sumatra memang terbilang panjang, misalnya ruas Tebing Tinggi - Pematang Siantar - Parapat - Sibolga mencapai 200 km.

Jalan tol itu akan membentang dari Pantai Timur Sumatra ke Pantai Barat Sumatra. Selain itu, jalan tol Banda Aceh - Medan juga akan dibangun sejauh 470 km, terbagi atas empat segmen.

Selain proyek baru yang masuk dalam daftar PSN, sebanyak 41 proyek jalan tol yang sudah ditetapkan sebagai PSN dalam Perpres No. 3 Tahun 2016 tetap mendapat status prioritas.

Sebanyak tiga proyek dicoret dari daftar PSN karena konstruksi tol telah rampung sedangkan dua proyek lain dihapus dari daftar PSN.

Proyek tol yang sudah selesai yakni Tol Soreang - Pasir Koja (Soroja), Surabaya - Mojokerto, dan Gempol - Pandaan. Adapun proyek tol yang dihapus yakni Waru (Aloha) - Wonokromo- Tanjung Perak dan Sunter - Rawa Buaya - Batu Ceper.

Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Herry Trisaputra Zuna mengatakan proyek jalan tol di Sumatra masuk dalam daftar PSN agar pembebasan lahan bisa lebih cepat.

"Kita harus menyiapkan tanah untuk pembangunan ke depan. Kalau tanah gak dibebasin kan tidak bisa dibangun," ujarnya kepada Bisnis.com, Rabu (1/8/2018).

Dia menambahkan, proyek jalan tol terbilang tidak sarat kandungan impor karena material, tenaga kerja, hingga pendaan proyek didominasi dari dalam negeri.

Oleh karena itu, proyek jalan tol diyakini tidak terdampak oleh rencana pemerintah meninjau ulang proyek-proyek infrastruktur.

Sebelumnya, BPJT juga sudah meneken perjanjian pengusahaan jalan tol (PPJT) dengan PT Hutama Karya untuk ruas Banda Aceh - Sigli. Hutama Karya mendapat konsesi selama 40 tahun untuk menggarap jalan tol sepanjang 75 km tersebut.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rivki Maulana
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper