Bisnis.com, JAKARTA -- PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk terus memperluas pemanfaatan gas bumi di ke berbagai daerah. Kali ini gas bumi PGN mengalir ke pabrik produksi tali sepatu di Pasuruan, Jawa Timur.
Untuk pertama kalinya, PT Rajawali Cakra Sakti yang berlokasi di Kemirisewu Pandaan, Pasuruan, beralih menggunakan bahan bakar gas bumi dari PGN dengan volume gas sebesar 10.000 – 15.000 m3.
Sales Area Head PGN Pasuruan, Agus Mustofa Hadi mengatakan bahwa PGN menunjukkan komitmen kuatnya untuk memperluas penyaluran gas bumi di seluruh Jawa Timur, termasuk di wilayah Pasuruan. PGN telah melakukan dan mengoptimalkan survei pemetaan potensi calon pelanggan di sekitar jaringan pipa gas existing. Selain itu, PGN juga melakukan pembiayaan investasi dengan skema swadaya (sharing investasi) dengan calon pelanggan yang tidak layak secara perhitungan investasi oleh PGN.
“Kami juga aktif berkomunikasi dengan pengelola kawasan industri dan instansi pemerintah. ini merupakan komitmen PGN untuk terus memperluas penyaluran kepada masyarakat dan industri di seluruh Jawa Timur,” kata Agus Mustofa Hadi, Selasa (24/7/2018).
PT Rajawali Cakra Sakti terkontrak menggunakan gas bumi PGN dengan volume awal sebesar 10.000 hingga 15.000 m3. Tahun depan, volume pemakaian tersebut dapat naik dua kali lipat dengan rencana pengembangan usaha yaitu pencucian kain bahan baku pembuatan sepatu dan sandal.
Direktur Utama PT Rajawali Cakra Sakti, Randy Setyawan mengatakan bahwa pihaknya sangat gembira dengan mulai tersalurkannya gas bumi ini. Karena dengan beralihnya penggunaan batu bara ke gas bumi telah memberikan nilai tambah bagi perusahaan. Selain ramah lingkungan, ia mengaku juga diuntungkan dengan peningkatan volume produksi sebesar 15%. Selain itu, perusahaannya kini tidak memerlukan tempat lagi untuk penyimpanan seperti ketika ia menggunakan batu bara.
“Walaupun harga sama, tetapi secara value memberikan dampak kenaikan sebesar 15%. Apalagi bahan bakar ini sangat ramah lingkungan, berbeda dengan batu bara. Disamping itu, kami juga belum menemukan kesulitan dalam penggunaannya, karena kami dibantu tim dari PGN. Gas ini kami gunakan untuk pewarnaan benang,” ujar Randy.
Randy menuturkan, saat ini perusahaan yang dipimpinnya secara kontinyu telah memproduksi tali sepatu sebesar 50 ton per bulan. Hasil produksi tersebut sebagian besar digunakan untuk memenuhi kebutuhan pabrik alas kaki merk Ando.