Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perluas Pasar ke Australia, Produk Tekstil dan Mobil CBU Jadi Andalan

Kementerian Perindustrian mendorong produk tekstil, pakaian, dan alas kaki dari Indonesia memperdalam bisnisnya di Australia.
Infografis nilai ekspor nonmigas Indonesia selama Januari-April 2018./Bisnis-Tim Artistik
Infografis nilai ekspor nonmigas Indonesia selama Januari-April 2018./Bisnis-Tim Artistik

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Perindustrian mendorong produk tekstil, pakaian, dan alas kaki dari Indonesia memperdalam bisnisnya di Australia.

Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto menuturkan pihaknya bersama kementerian terkait tengah mengakselerasi penyelesaian perundingan perdagangan bebas dalam kerangka Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA).

“Kerja sama bilateral yang komprehensif tentu akan mendongkrak ekspor produk RI ke Australia," kata Airlangga melelui keterangan resminya, Selasa (17/7/2018). 

Dalam perundingan ini Indonesia, kata Airlangga, meminta produk tekstil dan alas kaki dari tanah air bebas bea masuk. Saat ini produk Indonesia dikenakan tarif sebesar 10% sampai 17% persen. "Kalau bisa dihapuskan atau menjadi 0 persen," katanya, 

Selain itu, Indonesia tengah berupaya meningkatkan ekspor RI ke Australia berupa kendaraan dalam bentuk utuh (completely built up/CBU). Ekspor ini bisa dalam bentuk mesin dengan bahan bakar minyak maupun elektrik. "Karena industri otomotif di sana tutup semua. Ini menjadi peluang bagi kita," katanya.

Pada kuartal I/2018, ekspor RI ke Australia untuk sektor pengolahan tercatat naik 18,7%,  menjadi US$399,3 juta dari US$336,3 juta pada periode yang sama di 2017. Sedangkan jika dilihat secara keseluruhan ekspor Indonesia dari selurub sektor ke Australia naik sebesar 13,1% menjadi US$667,8 juta.

"Pemerintah tengah memacu nilai ekspor, terutama di industri manufaktur. Sebab, sektor ini mampu memberikan kontribusi signifikan sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi nasional serta menekan defisit perdagangan," katanya.

Dirjen Ketahanan dan Pengembangan Akses Industri Internasional (KPAII) Kemenperin, I Gusti Putu Suryawirawan menyatakan, peluang ekspor kendaraan Indonesia ke pasar Australia cukup besar. Terlebih lagi, sesuai  peta jalan Making Indonesia 4.0, industri otomotif merupakan salah satu dari lima sektor manufaktur yang diprioritaskan menjadi percontohan pada tahap awal untuk implementasi industri 4.0 di Tanah Air.

Di dalam roadmap tersebut, pemerintah akan memacu industri otomotif nasional agar mampu menjadi champion untuk ekspor kendaraan  ICE (internal combustion engine/mesin pembakaran dalam) dan EV (electric vehicle/kendaraan listrik), jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Anggara Pernando
Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper