Bisnis.com, JAKARTA – Berita perihal dampak perang tarif antara Amerika Serikat dan China terhadap eksportir kedua negara tersebut serta pencatatan saham perdana Xiaomi mewarnai sejumlah media nasional pada hari ini, Selasa (10/7/2018).
Berikut rangkuman berita utama di sejumlah media nasional:
Pebisnis AS dan China Berhitung Ulang. Aksi saling balas tarif antara Amerika Serikat dan China yang dimulai pada akhir pekan lalu mulai memukul perusahaan eksportir kedua negara. Perusahaan-perusahaan di sepanjang rantai penawaran yang dikenakan tarif impor kini mulai memperhitungkan tarif tersebut. Mereka tampaknya akan berjuang melihat ikut meningkatnya biaya yang dikeluarkan dan meninjau ulang beberapa keputusan bisnis yang dibuat sebelumnya. (Bisnis Indonesia)
Erdogan Angkat Menantunya Jadi Menteri Keuangan. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengangkat menantu laki-lakinya sebagai menteri urusan perekonomian dalam pemerintahan barunya. (Bisnis.com)
OPEC Komitmen Tingkatkan Pasokan. OPEC dan sekutu-sekutunya mengupayakan segala hal untuk mengimbangi kekurangan output minyak mentah yang membuat pasokan ketat dan harga tinggi, namun mereka tidak ingin berlebihan. (Bisnis.com)
CEO Bank Dunia Ingatkan Utang Global. Chief Executive Officer (CEO) Bank Dunia Kristalina Georgieva mengingatkan, kekhawatiran atas kian menumpuknya utang global terus membesar. Penyebabnya, hal itu bersamaan dengan siklus pengetatan kebijakan moneter. (Investor Daily)
Valuasi Saham Kemahalan, Debut Perdana Xiaomi Loyo. Resmi melantai di bursa saham Hong Kong, investor tidak menyambut baik kedatangan Xiaomi Corp. Saat mencatatkan saham perdana kemarin, harga saham Xiaomi melemah 6%. Ini karena valuasi saham perusahaan terlampau tinggi. (Kontan)
China Segera Jalankan Pabrik Baterai di Jerman. Gempuran ekspansi perusahaan China ke luar negeri tak pernah berhenti. Eropa menjadi destinasi bagi konglomerat China untuk melebarkan sayap bisnis mereka. Salah satunya bisnis pembuatan baterai lithium-ion untuk mobil listrik. (Kontan)