Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Banyak Relokasi, Tak Bantu Keterisian Ruang Kantor

Colliers International Indonesia mencatat tingkat permintaan perkantoran yang meningkat untuk aktivitas persewaan sepanjang semester pertama 2018 yang kemungkinan besar dieksekusi 3 bulan6 bulan mendatang.
Deretan gedung perkantoran dan apartemen terlihat di kawasan Senayan, Jakarta, Kamis (6/4)./Antara-M Agung Rajasa
Deretan gedung perkantoran dan apartemen terlihat di kawasan Senayan, Jakarta, Kamis (6/4)./Antara-M Agung Rajasa

Bisnis.com, JAKARTA—Colliers International Indonesia mencatat tingkat permintaan perkantoran yang meningkat untuk aktivitas persewaan sepanjang semester pertama 2018 yang kemungkinan besar dieksekusi 3 bulan—6 bulan mendatang.

Senior Associate Director Ferry Salanto mengungkapkan sayangnya tingkat permintaan tinggi itu berasal dari relokasi perkantoran ataupun tenant yang berpindah, sehingga tak akan banyak membantu mengerek okupansi.

Tahun ini, kata Ferry, akan menjadi titik okupansi terendah sejak 2012 karena  pasokan yag besar. Empat gedung perkantoran di CBD yang secara resmi beroperasional pada semester I/2018 menambah pasokan 340.000 meter persegi atau 50% dari total pasokan hingga akhir 2018.

Dua di antaranya beroparasi pada kuartal II/2018, yakni The Tower di Gtaot Subroto dan Menara Astra di Sudirman.Secara kumulatif, pasokan di CBD, kini mencapai 6,32 juta meter persegi, peningkatan sebesar 5,8% dibandingkan 2017.

“Hampir semua (sekitar 98%) pasokan  perkantoran sepanjang 2018-2021 sudah dalam tahap konstruksi,” katanya Rabu (4/7/2018).

Ferry menuturkan dengan kebijakan pemerintah provinsi DKI Jakarta yang mengizinkan pelampauan koefisien lantai bangunan, rata-rata gedung perkantoran baru dibangun dengan 80.000 meter persegi—100.000 meter persegi, bahkan lebih dari itu.

Luas itu sendiri, kata dia, telah berkontribusi terhadap 5,5% pertumbuhan suplai selama periode 2018—2021. Selain dari pipeline yang dimiliki Coliers, pasar juga masih mengantisipasi rencana perkantoran yang selesai pada periode berikutnya yakni 2022—2023.

“Tahun ini paling banyak di Jakarta baik di CBD dan non  CBD, tapi nanti 2019—2020 berkurang cukup banyak. Dan 2021--2023 sudah ada suplai lagi. Terutama pengembang asing masih melihat sektor perkantoran menjanjjikan karena pembangunan infrastruktur membuka pembangunan baru,” imbuhnya.

Dalam situasi tenant market ini , maka pemilik akan menjaga keberadaan penyewa dengan penawaran harga sewa baru yang jauh lebih rendah dibandingkan sebelumnya dan kontrak sewa yang lebih fleksibel ditambah beberapa pilihan yang menguntungkan penyewa.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper