Bisnis.com, JAKARTA -- Pengembang asal Jepang, Daiwa House Industry, menggelontorkan US$80 juta untuk membangun proyek superblok untuk generasi millenial berlokasi di Cipayung, Jakarta Timur.
President Director PT Sayana Integra Properti, anak usaha Daiwa House Industry, Ichiki Nobuya mengatakan saat segmentasi kelas menengah di Indonesia sedang bertumbuh positif. Kondisi lain menyebut kebutuhan semakin tinggi seiring dengan bertambahnya kepadatan penduduk di Jabodetabek.
Umumnya golongan pekerja yaitu generasi millenials masih menyewakan rumah dan belum membeli hunian untuk kepemilikan sendiri. Oleh sebab itu. Mengusung konsep Transit Oriented Development (TOD), proyek bernama Sakura Garden City memiliki akses ke light rail transit (LRT) Stasiun Ciracas, Jakarta Timur.
"Dari pengalaman dan keahloan kami di Jepang, kami bisa membangun properti dengan mengembangkan Transit Oriented Development [TOD]," ujar Nobuya di Pullman Hotel, Selasa (3/7/2018).
Ada pun proyek Daiwa House ini bekerjasama dengan badan usaha negara (BUMN) Jepang yaitu Jepang Overseas Infrastructure Investment Corporation for Transport & Urban Development (JOIN). Porsi investasi senilai USD80 juta itu berasal dari 60% pendanaan internal Daiwa House, dan 40% pendanaan dari JOIN. Investasi ini digunakan untuk membangun dua tower, dari tahap I sebanyak 4 tower. Nantinya total tower di Sakura Garden City berjumlah 12 tower dengan lama pengerjaan sampai 7 tahun.
Nobuya menyebut, Daiwa House sebelumnya sudah mengembangkan kawasan industri di Cikarang, yaitu MM2100 sejak 2011. Dia menyebut pembangunan superblok di Cipayung ini bukan menjadi penanda bahwa Daiwa House tidak lagi mengandalkan pemasukan dari bisnis kawasan industri.
Baca Juga
Sebaliknya, bisnis apartemen dan kawasan industri ini masih menjadi produk utama perusahaan. Ada pun total investasi untuk kawasan industri dan properti superblok Sakura Garden City ini sudah lebih dari US$100 juta.
Selain di Indonesia, Daiwa House yang berdiri sejak 1955 sudah melakukan ekspansi ke Vietnam, Thailand, dan Malaysia. Fokus bisnis masih untuk kawasan industri, konstruksi dan properti, serta shopping mall dan hotel.
Nobuya mengatakan biaya cicilan yang ditawarkan untuk millenial pembeli unit di Sakura Garden City sekitar Rp4 juta sampai Rp5 juta. Dia mengaku belum bisa membeberkan secara detail skema pembiayaan, namun dia memastikan angka ini cukup mudah dan murah untuk pekerja muda dengan penghasilan di atas Rp10 juta. Dia menilai di Indonesia ada 6% pekerja muda kalangan kelas menengah yang berpenghasilan Rp12 juta. Golongan ini dipandang menjadi pangsa pasar utama Sakura Garden City.
Chief Marketing Office PT Sayana Integra Properti, Edward M. Sinanta mengatakan perusahaan sedang menjajaki kerjasama kredit pemilikan rumah (KPR) dengan beberapa bank di Indonesia. Senada dengan Nobuya, Edward menyebut cicilan yang direncanakan sekitar Rp4 juta sampai Rp5 juta. Sementara itu, harga per meter sekitar Rp20 juta.
"Nanti KPA ke bank bisa di atas 15 tahun," ungkap Edward.