Bisnis.com, LUWU TIMUR - PT Vale Indonesia Tbk. menyatakan pemisahan harga nikel berdasarkan jenis dan karakteristiknya bisa menguntungkan perusahaan.
Senior Manager of Communications Vale Indonesia Budi Handoko menjelaskan jenis nikel yang bisa dipakai untuk baterai berbeda dengan nikel yang bisa diolah hingga menjadi produk akhir berupa stainless steel. Oleh karena itu, dia menilai cukup beralasan apabila ada pemisahan harga.
"Kita sih berharap, karena gak semua produk nikel bisa ke baterai, di satu titik harga berubah atau dipisah," katanya di area pertambangan Vale Indonesia di Sorowako, Luwu Timur, Senin (2/7/2018).
Adapun produk hasil pemurnian di smelter milik Vale Indonesia berupa nickel matte. Jenis nikel dengan kadar 78% tersebut bisa menjadi bahan baku untuk baterai yang dipakai oleh mobil listrik.
"Saat ini kan ada istilahnya class one dan class two. Kita berharap dipisah dan produk kita masuk yang class one. Buat Vale positif kalau itu terjadi," tuturnya.
Sebelumnya, Presiden Direktur PT Megah Surya Pertiwi Tedy Badrujaman mengatakan sentimen dari pengembangan energi terbarukan, salah satunya mobil listrik, memang turut mendorong harga. Perusahaan-perusahaan yang jenis nikelnya berbeda pun ikut menikmati kenaikan harga.
Dia menilai wacana pemisahan harga yang pernah ramai dibicarakan pun berpotensi kembali menguat.
"Sebenarnya yang feronikel itu gak bisa untuk baterai. Tapi, karena harganya satu, ikut terkena dampak positif. Gak tau nanti bagaimana kalau ada dua harga," ujarnya.