Bisnis.com, JAKARTA – Berita seputar reaksi Presiden Donald Trump terhadap strategi pabrikan sepeda motor mewah Harley Davidson serta kinerja laba industri di China mewarnai sejumlah media nasional pada hari ini, Kamis (28/6/2018).
Berikut rangkuman berita utama di sejumlah media nasional:
Harley-Davidson Atur Strategi. Belum lama berselang sejak Presiden Amerika Serikat Donald Trump memuji Harley-Davidson Inc. sebagai contoh teladan industri manufaktur di Negeri Paman Sam, kini Sang Presiden malah menuding pabrikan sepeda motor mewah itu mengambil keuntungan dari perang dagang. (Bisnis Indonesia)
Ekonomi China Kuartal II/2018 Lebih Baik. Gambaran perekonomian China yang melambat pada kuartal II/2018 bertentangan dengan laporan China Beige Book (CBB), yang menunjukkan data penjualan ritel dan investasi di Negeri Panda justru menguat dibandingkan data prediksi yang dikeluarkan pemerintah. (Bisnis Indonesia)
Tekanan Inflasi Diprediksi Bisa Diminimalisir. Menguatnya nilai tukar euro diprediksi tetap dapat membebani inflasi untuk beberapa kuartal ke depan. Namun demikian, Bank Sentral Eropa (ECB) dalam artikel risetnya menyampaikan, dampak tersebut dapat ditutupi oleh peningkatan harga produk dari perusahaan. (Bisnis Indonesia)
AS-Tiongkok Incar Kerja Sama Militer. Kendati berselisih hingga hampir menjadi perang di bidang perdagangan, Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok tetap mengincar kerja sama di bidang militer. Menteri Pertahanan (Menhan) AS James Mattis bertemu dengan koleganya dari Tiongkok Wei Fenghe di Beijing pada Rabu (27/6) untuk keperluan itu. (Investor Daily)
Laba Industri di China Tumbuh 21%. Kondisi ekonomi China yang dibayangi perlambatan lantaran terlibat perang dagang dengan Amerika Serikat (AS), ternyata masih dalam koridor positif. Biro Statistik China mencatat, profit perusahaan industrial China per Mei 2018 menunjukkan peningkatan cukup tajam sebesar 21,1% menjadi 607,1 miliar yuan atau US$92 miliar. (Kontan)
Bursa Singapura Kasih Izin Dual Class Share. Singapore Exchange (SGX), Selasa (26/6), memperkenalkan aturan baru yang memungkinan perusahaan mencatatkan saham dual-class shares (DCS). Aturan ini untuk mengakomodir perusahaan startup teknologi yang ingin mencari dana di bursa Singapura. (Kontan)
