Bisnis.com, JAKARTA - Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia, ALFI, mengungkapkan, aktivitas logistik ekspor impor dari dan ke pelabuhan Tanjung Priok pascalibur Lebaran belum sepenuhnya normal.
Sekretaris Umum DPW ALFI DKI Jakarta Adil Karim mengatakan pengurusan dan layanan aktivitas logistik melalui pelabuhan tersibuk di Indonesia itu yang dilakukan perusahaan forwarder dan logistik belum signifikan hingga hari ini (21/6/2018) lantaran belum seluruh importir dan eksportir maupun pabrikan mulai beraktivitas.
Dia mengatakan, pascalebaran misalnya hari ini saja, belum banyak aktivitas karena importir maupun eksportir belum masuk semua sehingga diperkirakan kegiatan logistik mulai menggeliat pada awal pekan.
"Soalnya kalau importir dan eksportir libur panjang anggota ALFI otomatis enggak beraktivitas," ujarnya kepada Bisnis, Kamis (21/6/2018).
Adil berharap, mulai pekan depan semua stakeholders dan instansi terkait dalam layanan ekspor impor di pelabuhan memacu kinerja dan produktivitasnya guna memperlancar pelayanan keluar masuk barang melalui pelabuhan Priok.
"Cukup banyak barang mengendap di pelabuhan akibat libur panjang lebaran akibat tidak bisa delivery karena gak ada trucking yang operasi. Alfi mengharapkan semua pemangku kepentingan fokus dan komitmen pada kelancaran arus logistik pascalibur lebaran agar biaya logistik tidak semakin bengkak," paparnya.
Adil juga mengakui hingga saat ini belum 100% anggota ALFI DKI Jakarta yang beraktivitas pascalibur Lebaran karena mereka tergantung pada customer-nya yakni importir dan eksportir.
Ketua Umum DPP Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Gemilang Tarigan, mengatakan perusahaan trucking belum beraktivitas normal pascalibur lebaran karena sopir/pengemudi truk belum kembali dari mudik.
"Layanan trucking logistik diperkirakan kembali normal dan menggeliat lagi pada awal pekan depan, termasuk di pelabuhan Priok," ujar Gemilang.