Bisnis.com, JAKARTA – PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) mulai fokus menggarap bisnis hunian vertikal di daerah Kelapa Gading.
President Director PT Summarecon Agung Tbk, Adrianto Adhi mengatakan, saat ini perusahaan ingin mengatasi keterbatasan lahan dengan menggenjot bisnis hunian vertikal di Kelapa Gading, Jakarta Utara. Dia berpendapat sejumlah proyek eksisting seperti Apartemen Kensington Royal Suites menjadi salah satu fokus utama perusahaan.
“Saat ini tidak ada lahan yang siginifikan, Apartemen Kensington sudah dalam proses serah terima,” ujar Adrianto Adhi seperti dikutip Bisnis, Rabu (20/6/2018).
Dia mengatakan, saat ini perusahaan memasang strategi baru guna menyesuaikan dengan dinamika pasar properti. Pasalnya, saat ini sekitar 80% pemburu hunian adalah golongan first home buyer atau orang yang pertama kalinya membeli hunian, di samping upgrader. Tingginya angka tipe konsumen tersebut, mendorong perusahaan fokus membangun proyek dengan harga dan fasilitas cicilan yang lebih mudah.
“Kami perhatikan, kalau strategi inovasi bukan hanya produk atau desain, tetapi juga dalam cara pembayaran. Makanya, ada kemudahan bagi konsumen uang muka bisa sampai 18 kali, cash bertahap tidak sampai 48 bulan. Ini artinya inovasi kami, selain produk dan luasan, berusaha sedekat mungkin dengan demand [kebutuhan] masyarakat sekarang,” paparnya.
Menurut Jemmy Kusnadi, Corporate Secretary Summarecon Agung di Kelapa Gading, saat ini SMRA masih memiliki sekitar 8 hektare untuk dikembangkan menjadi hunian baru. Dia yakin daerah tersebut akan memiliki permintaan yang tinggi, seiring dengan kehadiran moda transportasi baru yaitu light rapid transit (LRT).
“Ke depannya kami sangat mungkin tidak mengembangkan lagi landed house [rumah tapak], tetapi vertikal. Kemudian untuk Apartemen Kessington sendiri terdiri dari 4 tower rencananya diserahterimakan akhir tahun ini bertahap,” ungkapnya.
Sementara itu, dikutip dari Rumah.com Property Affordability Sentiment Index yaitu survei yang dilakukan Rumah.com bersama lembaga survei Singapura, Intuit, menunjukkan 59% responden berusia 20-39 tahun tertarik membeli apartemen dalam enam bulan ke depan. Minat yang lebih tinggi lagi ditunjukkan oleh generasi selanjutnya. Sebanyak 61% responden usia 40-60 tahun menyatakan berminat membeli apartemen dalam enam bulan ke depan.
Ada pun tingginya minat terhadap apartemen ini tidak lepas dari karakter apartemen, yakni hunian dengan harga yang relatif terjangkau dan berada di lokasi yang strategis. Dengan demikian, apartemen bisa dimanfaatkan juga sebagai investasi.
Menurut Head of Marketing Rumah.com, Ike Hamdan dari sudut pandang konsumen milenial, apartemen adalah properti yang menarik. Letaknya yang strategis mendukung karakter mereka yang aktif dan dinamis. Apartemen biasanya terletak tak jauh dari pusat hiburan serta mudah menjangkau akses transportasi. Harganya juga masih bisa dijangkau oleh mereka yang berpenghasilan di bawah Rp10 juta.
"Sementara dari sudut pandang generasi yang lebih tua, mereka yang sudah mapan membidik apartemen sebagai sarana investasi. Kenaikannya lebih pesat jika dibandingkan rata-rata kenaikan rumah tapak. Apartemen juga relatif lebih mudah disewakan ketimbang rumah tapak,” pungkas Ike.