Bisnis.com, JAKARTA -- LS Cable & System (LS C&S) segera membangun pabrik kabel listrik senilai US$50 juta dengan skema joint venture (JV) bersama PT Artha Metal Sinergi (AMS).
LS C&S merupakan perusahaan asal Korea Selatan (Korsel). Rencananya, pabrik kabel listrik itu akan dibangun di di kawasan Artha Industrial Hill, Karawang Barat, Jawa Barat (Jabar).
Seperti dikutip dari keterangan resmi Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Kamis (21/6/2018), pabrik tersebut bakal memiliki luas 64.000 meter persegi. Pabrik dijadwalkan siap beroperasi pada akhir 2019 dan akan menghasilkan penjualan sebesar US$100 juta pada 2025.
“Saya menyebut Indonesia dalam formula 3+2. Tiga hal utama yang menjadikan Indonesia tempat terbaik adalah besarnya pasar yang ada, akses dan ketersediaan bahan mentah, serta jumlah angkatan kerja yang berlimpah," kata Dubes RI di Seoul Umar Hadi.
Dengan berdirinya pabrik kabel ini, dia mengharapkan target pemerintah dalam mencapai distribusi tenaga listrik yang memadai di seluruh pelosok Nusantara semakin mudah direalisasikan.
Sementara itu, CEO LS C&S CEO Roe-Hyun Myung mengungkapkan Indonesia adalah salah satu negara dengan perkembangan tercepat di dunia yang telah menjadi pasar menarik.
Pada akhir November 2017, Presiden Korsel Moon Jae In sempat berkunjung ke Indonesia dan bertemu Presiden RI Joko Widodo. Ketika itu, keduanya sepakat meningkatkan kerja sama di berbagai bidang, terutama investasi ekonomi dan industri kreatif.