Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Soal Ancaman Tarif Otomotif, PM Kanada Angkat Bicara

Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau meragukan direalisasikannya ancaman Presiden AS Donald Trump yang berencana mengenakan tarif impor otomotif asal Kanada.
PM Kanada Justin Trudeau saat berbincang dengan Presiden Donald Trump di Ruang Oval Gedung Putih 13 Februari 2017./.Reuters-Kevin Lamarque
PM Kanada Justin Trudeau saat berbincang dengan Presiden Donald Trump di Ruang Oval Gedung Putih 13 Februari 2017./.Reuters-Kevin Lamarque

Bisnis.com, JAKARTA— Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau meragukan bakal direalisasikannya ancaman Presiden AS Donald Trump yang berencana mengenakan tarif impor otomotif asal Kanada.

Seperti diketahaui, setelah mengenakan tarif impor baja dan alumunium asal Kanada ke AS, Trump mengemukakan atas dasar pertimbangkan keamanan nasional juga mengancam tindakan serupa terhadap produk otomotif.

Trudeau mengatakan pada konferensi pers, industri otomotif Amerika Utara sangat terintegrasi. Dia menilai setiap tindakan melawan Kanada, pada akhirnya akan merugikan perusahaan dan pekerja AS.

"Saya sulit menerima,  jika dia [Trump] mengenakan tarif pada produsen mobil Kanada," katanya seperti dikutip Reuters, Kamis (21/6/2018).

Sementara itu, pemerintah Kanada tengah mempertimbangkan sejumlah opsi, termasuk memberikan bantuan keuangan kepada industri otomotif jika memang diperlukan.

Hubungan antara kedua pemimpin, mencapai titik terendah pada bulan ini, setelah digelarnya pertemuan puncak KTT Kelompok Tujuh.

Namun, ketegangan kemungkinan berkurang, setelah seorang pejabat senior Kanada menyambut baik komentar Menteri Perdagangan AS Wilbur Ross yang menyatakan bahwa baja Kanada tidak menimbulkan ancaman keamanan secara langsung.

Ross, berbicara kepada komite Senat AS, mengatakan Washington paling mengkhawatirkan impor baja secara keseluruhan.

 "Saya senang, Sekretaris Ross mengakui bahwa baja Kanada tidak menimbulkan ancaman keamanan bagi Amerika Serikat," kata Menteri Luar Negeri Kanada Chrystia Freeland.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper