Bisnis.com, JAKARTA— Rencana pengenaan tarif impor atas sejumlah produk antara Amerika Serikat dan China telah diumumkan, dan posisinya berimbang yaitu membidik transaksi barang sebesar US$50 miliar.
China menyiapkan daftar barang yang akan dikenaik tarif yang diumumkan Jumat, meski Presiden AS Donald Trump mengemukakan akan memberi tarif tambahan jika Tiongkok melakukan aksi balas atau retaliasi.
China mengumumkan daftar tersebut setelah pemerintahan Trump mengatakan tarif baru pada impor produk asal China akan berlaku mulai tanggal 6 Juli 2018.
Genderang perang tarif berlanjut, meski China sebelumnya telah menunjukkan kesediaan untuk membuat kesepakatan menyusutkan surplus perdagangannya dengan AS seperti yang diinginkan Trump.
"Orang China melihat ini sebagai latihan (menghadapi pukulan), yang berarti bahwa negara yang memenangkan perang perdagangan adalah negara yang dapat menahan rasa sakit," kata Andrew Polk, pendiri perusahaan riset Trivium China seperti dikutip Bloomberg, Senin (18/6/2018).
Sejumlah pihak lainnya juga angkat bicara terkait aksi balas tarif impor antara China dan AS.
"Kita bisa berbahaya mendekati perang dagang semacam itu," kata Jack Reed, dari Demokrat di senat Komite Angkatan Bersenjata seperti dikutip Bloomberg.