Bisnis.com, JAKARTA—PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. meningkatkan on time performance dan layanan bagasi dalam menghadapi lonjakkan penumpang saat arus balik Lebaran 2018.
Direktur Service Garuda Indonesia Nicodemus P. Lampe menjelaskan bahwa dilakukan penambahan porter serta sumber daya manusia (SDM) terkait yang bertanggung jawab terhadap bagasi penumpang. Pihaknya menurunkan langsung manajer di tingkat cabang untuk memastikan layanan bagasi berjalan dengan baik selama arus balik lebaran 2018.
Nicodemus mengatakan emiten berkode saham GIAA itu juga menerapkan metode pemeriksaan bagasi yang baru dengan menggunakan scanner. Untuk memastikan keamanan, dilakukan pencocokan antara labal yang dipegang oleh penumpang dan tertera di bagasi.
“Kalau dulu sistemnya random tetapi sekarang semua diperiksa. Dengan menggunakan scanner, pengecekan hanya memakan waktu 2 hingga 4 detik,” ujarnya di Jakarta, Sabtu (16/6/2018).
Selain mengoptimalkan seluruh jajaran, sambungnya, GIAA juga bekerja sama dengan otoritas pengelola bandar udara. Hal tersebut untuk memastikan pelayanan kepada konsumen, khususnya pada momen Lebaran.
Dia menambahkan perseroan terus meningkatkan on time performance (OTP). Manajemen mengklaim pencapain OTP mencapai 86% pada periode 8 Juni 2018 hingga 10 Juni 2018.
Garuda Indonesia memprediksi jumlah angkutan penumpang Lebaran mencapai 1,2 juta orang pada tahun ini. Angka tersebut diperkirakan naik 3% dibandingkan dengan periode 2017.
Menurut catatan Bisnis.com, selama periode Lebaran 2018, Garuda Indonesia Group menyiapkan 160 ribu kursi penerbangan ekstra untuk mengantisipasi peningkatan trafik penumpang selama 8 Juni 2018 hingga 24 Juni 2018, baik untuk rute domestik maupun internasional.
Kapasitas penerbangan tambahan tersebut terdiri dari 768 frekuensi penerbangan tambahan yaitu 480 penerbangan Citilink Indonesia dan 288 penerbangan Garuda Indonesia. Kapasitas tambahan tersebut meningkat sebesar 45% dibandingkan dengan tahun lalu sebesar 107.750 kursi.