Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ketua Kadin: Pengusaha Sudah Antisipasi Kenaikan Fed Rate

Kamar Dagang & Industri (Kadin) Indonesia menilai suku bunga acuan Bank Sentral Amerika Serikat atau The Federal Reserve Rate bukan hal yang mengejutkan. Penaikan Fed Rate diyakini bakal direspon Bank Indonesia dengan menaikkan BI 7 Day Repo Rate.
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno (kedua dari kiri) dan Kedua Umum Kadin (ketiga dari kiri) berpose saat acara Halalbihalal Kadin di Jakarta./Bisnis-Rivki Maulana
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno (kedua dari kiri) dan Kedua Umum Kadin (ketiga dari kiri) berpose saat acara Halalbihalal Kadin di Jakarta./Bisnis-Rivki Maulana

Bisnis.com, JAKARTA -- Kamar Dagang & Industri (Kadin) Indonesia menilai suku bunga acuan Bank Sentral Amerika Serikat atau The Federal Reserve Rate bukan hal yang mengejutkan. Penaikan Fed Rate diyakini bakal direspon Bank Indonesia dengan menaikkan BI 7 Day Repo Rate.

Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan P. Roeslani mengatakan kalangan pengusaha yakin penaikan BI 7 Day Report Rate akan berdampak langsung terhadap kenaikan bunga pinjaman.

"Ini bukan sesuatu yang surprise. Kami tahu kalau Fed [rate] naik, BI Rate pasti naik. Sekarang 4,75%, besok bisa 5% lalu mungkin di atas 5%," jelasnya di sela acara Halalbihalal Kadin di Jakarta, Sabtu (16/6/2018).

Untuk diketahui, pada 13 Juni 2018, The Fed mengerek suku bunga sebesar 25 bps menjadi 2%. Sebelumnya, pada 20 Maret 2018, The Fed juga menaikkan suku bunga sebesar 25 bps ke level 1,75%.

Merespon penaikan Fed Rate, Bank Indonesia juga menaikkan bunga acuan BI 7 Day Report Rate dua kali dalam rentang April-Mei 2018, masing-masing 25 bps sehingga level bunga acuan saat ini dipatok 4,75%.

Rosan menuturkan, kalangan pengusaha sudah mengantisipasi kenaikan bunga pinjaman sebagai dampak dari kenaikan bunga acuan. Menurutnya, kalangan pengusaha kini tidak lagi bergantung sepenuhnya pada pinjaman perbankan sebagai sumber pendanaan ekspansi usaha.

Dia menyebut, penggalangan dana lewat surat utang seperti obligasi bisa menjadi salah satu opsi untuk mendanai ekspansi. Di samping itu, penggalangan dana lewat penerbitan surat utang juga menjadi upaya untuk memperdalam pasar keuangan di Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rivki Maulana
Editor : Ana Noviani

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper