Bisnis.com, JAKARTA -- Tren jumlah pemudik yang menggunakan moda transportasi laut pada masa angkutan lebaran 2018 mengalami pergeseran puncak arus mudik. Puncak arus mudik angkutan laut pada 2018 tercatat H-5, lebih dini dari puncak arus mudik pada 2017 yang terjadi pada H-2.
Dashboard Sistem Informasi Angkutan & Sarana Trasnportasi atau Siasati yang dikutip Bisnis.com, Jumat (15/6/2018) menunjukkan, jumlah pemudik angkutan laut pada puncak arus mudik mencapai 81.945 sedangkan tahun lalu mencapai 81.438. Secara kumulatif, jumlah penumpang angkutan laut dalam periode H-15 hingga H-1 mencapai 801.886 atau tumbuh 2,85% dibandingkan periode yang sama 2017.
Dari 52 pelabuhan yang dipantau Kementerian Perhubungan, Pelabuhan Batam tercatat sebagai paling sibuk. Total jumlah penumpang naik di Pelabuhan Batam mencapai 115.898 orang sedangkan jumlah penumpang turun sebesar 82.652 penumpang. Posisi Batam disusul Tanjung Balai Karimun dan Tanjung Pinang dengan jumlah penumpang naik masing-masing 58/748 orang dan 51.203 orang. Adapun jumlah penumpang turun di Tanjung Balai Karimun dan Tanjung Pinang masing-masing sebesar 69.505 orang dan 41.407 orang.
Untuk diketahui, masa angkutan lebaran pada moda angkutan laut merupakan yang terpanjang dibandingkan dengan moda transportasi lainnya. Masa angkutan laut lebaran berlangsung H-15 hingga H+15 atau 31 Mei 2018 hingga 1 Juli 2018.
Kementerian Perhubungan memprediksi jumlah penumpang kapal laut pada masa angkutan lebaran 2018 naik 3% menjadi 1,77 juta orang. Jumlah hari libur yang lebih banyak tahun ini disebut menjadi salah satu faktor kenaikan jumlah penumpang angkutan laut.
Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Agus H. Purnomo sebelumnya mengatakan tambahan cuti libur lebaran tahun ini membuat masa liburan menjadi lebih panjang, yakni sepuluh hari. Dengan waktu libur yang lebih lama, minat masyarakat untuk bepergian makin tinggi.
"Kami melihat ada tren peningkatan terlebih tiket kapal laut hanya seperempat tiket pesawat, orang akan memilih naik kapal," ujarnya.