Bisnis.com, JAKARTA -- Jumlah pemudik yang menggunakan angkutan umum di seluruh moda mencapai 8,37 juta dalam periode H-8 hingga H-1 Idulfitri 1439 Hijriah. Puncak arus mudik secara keseluruhan terjadi pada H-3 atau 12 Juni 2018 dengan jumlah pemudik yang melakukan perjalanan sebanyak 1,23 juta.
Dashboard Sistem Informasi Angkutan & Sarana Trasnportasi atau Siasati yang dikutip Bisnis.com, Jumat (15/6/2018) menunjukkan, moda angkutan udara menjadi moda angkutan dengan jumlah penumpang terbanyak sebesar 2,31 juta atau 27,65%. Jumlah tersebut disusul pemudik moda angkutan jalan sebanyak 1,82 juta, angkutan penyebrangan (1,78 juta), kereta api (1,67 juta), dan angkutan laut (801.886).
Jumlah penumpang angkutan umum secara kumulatif di moda angkutan jalan, penyebrangan, dan kereta api tercatat mengalami penurunan dibandignkan dengan periode angkutan lebaran 2017. Sementara itu, angkutan laut dan angkutan udara mengalami kenaikan tipis.
Pada periode H-8 hingga H-1, penumpang bus turun 5,95%. Begitujuga juga angkutan penyebrangan dan kereta api yang mengalami penurunan masing-masing 2,37% dan 11,77%. Di angkutan laut, jumlah penumpang dalam periode H-15 hingga H-1 tercatat naik 2,85% . Kenaikan juga terjadi pada moda angkutan udara sebesar 1,67%.
Di hari terakhir jelang Idulfitri atau H-1 atau 14 Juni 2018, jumlah pemudik mencapai 483.666 orang atau turun 55% dibandingkan dengan H-2 sebanyak 1,07 juta orang. Secara harian, masing-masing moda angkutan mencatat puncak arus mudik yang berbeda.
Pemudik yang menggunakan pesawat udara, misalnya tercatat paling banyak pada H-6 atau 9 Juni 2018 sebanyak 307.152 orang. Sementara itu, jumlah pemudik pada moda angkutan penyebrangan tercatat paling banyak pada H-3 sebesar 333.205 orang.
Penumpang moda angkutan laut, angkutan kereta api, dan angkutan jalan mencatat puncak arus mudik bersamaan pada H-5 atau 10 Juni 2018. Masing-masing jumlah pemudik pada hari puncak mencapai 81.945 orang, 274.996 orang dan 291.751 orang.
