Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menteri Basuki : Koordinator Mudik Ada di Menhub

Menteri Basuki : Koordinator Mudik Ada di Menhub
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (kanan) dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengikuti rapat kerja dengan Komisi V DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (6/6/2018)./ANTARA-Dhemas Reviyanto
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (kanan) dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengikuti rapat kerja dengan Komisi V DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (6/6/2018)./ANTARA-Dhemas Reviyanto

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono kembali menyatakan bahwa kelancaran dan keberhasilan mudik ditentukan oleh tiga hal.

Pertama, prasarana dan sarana infrastruktur mudik tersedia, kedua manajemen lalu lintas oleh pihak kepolisian, dan terakhir perilaku para penggunanya. 

Dia mengatakan Kementerian PUPR bertanggung jawab pada penyiapan sarana dan prasarana mudik di seluruh Indonesia.

“Dalam manajemen mudik ini, kordinatornya adalah Menteri Perhubungan, kami di Kementerian PUPR bertangggung jawab untuk penyiapan sarana dan prasarana baik di Pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan wilayah lainnya," kata Basuki, dikutip dari keterangan resmi, Selasa (12/6/2018).

Saat ini, dia mengatakan panjang jalan nasional telah mencapai 48.000 km dengan 90% dalam kondisi mantap.

Lebih lanjut, Basuki mengatakan bahwa pembangunan infrastruktur konektivitas tidak semata-mata untuk memperlancar arus mudik Lebaran, namun dalam jangka panjang menjadi elemen pendorong pertumbuhan ekonomi nasional yang sehat dan meningkatkan daya saing bangsa dalam konteks global.

Pada kesempatan yang sama, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memperkirakan puncak arus mudik terjadi pada H-7, H-6, H-3 dan H-2.

“H-7 dan H-6 sudah terlewati, kita antisipasi kepadatan pada H-3 dan H-2 nanti,” kata Budi.

Sementara itu, Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan berfungsinya tol dari Jakarta hingga Surabaya memberikan kemudahan bagi pihak Kepolisian dalam melakukan rekayasa lalu lintas.

Beberapa titik tetap terjadi kemacetan namun sudah dilakukan antisipasi yakni di Tol Cikampek KM 10-KM 47 karena adanya proyek Tol Layang, Gerbang Tol Kertasari, Jembatan Kali Kuto dan Jembatan Kali Kenteng. 

Gerbang Tol Kertasari menjadi gerbang tol terakhir sebelum pemudik masuk tol fungsional hingga ke Semarang.

“Arus kendaraan yang datang tidak sebanding dengan jumlah gardu tol yang tersedia. Apabila antrian mencapai panjang lebih dari 3 Km maka akan diambil diskresi oleh petugas kepolisian di lapangan untuk membuka gardu tol tersebut secara gratis. Saya sudah kordinasikan dengan Menteri PUPR,” kata Tito.

Seperti diketahui, panjang tol Jakarta-Surabaya 760 Km yang dapat dilalui pemudik dengan kondisi operasional sepanjang 525 Km dan fungsional sepanjang 235 Km. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper