Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lebaran Menjadi Momentum Kebangkitan Ekonomi Kreatif Daerah

Libur Lebaran 2018 yang cukup panjang dinilai dapat menjadi momen untuk mengerek perkembangan ekonomi kreatif di daerah.
Salah satu sudut Museum Angkut, Malang, Jawa Timur./wisatamalangbarubromo.com
Salah satu sudut Museum Angkut, Malang, Jawa Timur./wisatamalangbarubromo.com

Bisnis.com, JAKARTA – Libur Lebaran 2018 yang cukup panjang dinilai dapat menjadi momen untuk mengerek perkembangan ekonomi kreatif di daerah.

Anggota Komisi X DPR RI Anang Hermansyah menilai libur Lebaran selama 11 hari harus dimanfaatkan untuk memicu kebangkitan ekonomi kreatif di daerah.

Data Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) dan Badan Pusat Statitsik (BPS) yang memotret sebaran pertumbuhan ekonomi kreatif pada 2016 dinilai dapat dijadikan rujukan betapa kemampuan daerah dalam mengeksekusi peluang ekonomi kreatif tidak merata.

Bahkan, sejumlah daerah di Pulau Jawa pun tidak maksimal, untuk tidak menyebut gagal, meski rata-rata pertumbuhan di atas 10%.

Data tersebut mengungkapkan lima provinsi di Pulau Jawa yang mengalami pertumuahan di atas 10% yakni Jawa Barat (33,56%), Jawa Timur (20,85%), Banten (15,66%), Jawa Tengah (14,02%), dan Jakarta (10,5%). Di luar lima provinsi tersebut, pertumbuhannya masih di bawah 10%.

“Secara simplifikasi, Lebaran yang memunculkan tradisi mudik, orang kota kembali ke kampung halaman, akan melahirkan gelombang transfer tindakan ekonomi secara massal,” paparnya dalam keterangan tertulis, Senin (11/6/2018).

Poin ini menjadi peluang yang tidak kecil bagi daerah untuk membangkitkan ekonomi daerah, khususnya di sektor ekonomi kreatif yang berbasis kreativitas dan inovasi. Sejumlah subsektor ekonomi kreatif yang dapat dimaksimalkan di antaranya pariwisata dan kuliner.

“Saya dan keluarga mengawali libur Lebaran tahun ini berkunjung di dua destinasi di Kota Malang, Jawa Timur yakni Hawai Waterpark dan Malang Night Paradise. Dua destinasi itu dapat menjadi sampel tempat pariwisata yang mengedepankan inovasi. Meski harus digarisbawahi, inovasi datangnya harus kolaboratif antara pemerintah dan pihak swasta sebagai pengelola," tambah Anang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dika Irawan
Editor : Annisa Margrit
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper