Bisnis.com, JAKARTA — Kebutuhan investasi untuk pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Tanjung Gunung dan Sungai Liat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ditaksir mencapai Rp5 triliun.
Menteri Pariwisata Arief Yahya menyatakan, usulan pengembangan kedua KEK tersebut baru disetujui oleh Dewan Nasional Komite Ekonomi Khusus pada 28 April. Sebagai tindak lanjut, Dewan KEK meminta pemerintah menyusun rencana pengembangan selama 3 tahun.
“Saya diminta [membuat] masterplan tiga tahun, karena lisensi yang diberikan pemerintah tiga tahun,” ujarnya, Kamis (7/6/2018).
Pembentukan KEK, kata Arief, merupakan strategi pengembangan destinasi pariwisata. Dengan membentuk KEK, destinasi tersebut mendapatkan berbagai insentif dan kemudahan untuk pembangunan infrastruktur, mulai dari pelebaran jalan hingga pembangunan bandara internasional.
Dia menambahkan, Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR) juga telah menyetujui izin penggunaan lahan masing-masing seluas 385 hektare untuk KEK Tanjung Gunung dan 272 hektare untuk KEK Sungai Liat.
Dengan adanya tambahan dua KEK tersebut, Arief menyebut Provinsi Kepulauan Bangka Belitung akan memiliki total tiga KEK pariwisata, setelah sebelumnya memiliki KEK Tanjung Kelayang.
Menurutnya, Bangka Belitung memiliki posisi geografis yang sangat strategis, karena bisa ditempuh melalui rute udara hanya dalam 45 menit dari Singapura dan 40 menit dari Jakarta.
“Kalau semua sudah lancar, [hanya dengan biaya tiket pesawat] sekitar Rp500.000 sudah bisa terbang ke Bangka dari daerah yang daya belinya tinggi, yaitu Singapura dan Jakarta. Tempatnya strategis, pas di tengah-tengah,” ujarnya.
Secara lebih terperinci, dia menyatakan kebutuhan investasi awal di KEK Tanjung Gunung adalah Rp1,5 triliun. Saat ini, telah ada salah satu calon investor dari PT Dyandra Promosindo yang berminat untuk membangun bisnis MICE di sana.
Sementara itu, untuk KEK Sungai Liat, kebutuhan investasi awalnya diestimasikan mencapai Rp1,2 triliun, dan rencananya akan dibangun wisata olah raga golf.
Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Erzaldi Rosman menyatakan, posisi Babel yang strategis akan dimanfaatkan terutama untuk pengembangan wisata bahari.
Lebih lanjut, dia menilai infrastruktur jalan yang ada di Babel telah cukup memadai untuk pariwisata. Hanya saja, pemprov setempat akan mengajukan penambahan infrastruktur dermaga pelabuhan untuk memfasilitasi kapal pesiar.
“Rencananya kita akan bikin dua proyek dermaga cruise secara KPBU [Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha],” jelasnya.
Sekadar catatan, kunjungan wisatawan ke Bangka Belitung pada 2017 tumbuh 20% dari tahun sebelumnya sejumlah 295.688, yang terdiri dari 6.417 wisatawan mancanegara dan 324.189 wisatawan nusantara. Dengan adanya tiga KEK tersebut, Erzaldi memproyeksikan pertumbuhan wisatawan dapat mencapai tiga kali lipat dari kondisi saat ini.