Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Agar Kantongi Harga Premium, Industri Tuna Diimbau Ikut Sertifikasi

Industri perikanan tuna didorong untuk segera mengikuti sertifikasi Dewan Pengawasan Kelautan (Marine Stewardship Council) agar memperoleh harga jual premium. Sertifikasi didapatkan gratis.
Pekerja membersihkan dan memotong ikan tuna untuk diekspor di tempat pengolahan UD. Nagata Tuna, Banda Aceh, Aceh, Jumat (26/1/2018)./ANTARA-Irwansyah Putra
Pekerja membersihkan dan memotong ikan tuna untuk diekspor di tempat pengolahan UD. Nagata Tuna, Banda Aceh, Aceh, Jumat (26/1/2018)./ANTARA-Irwansyah Putra

Bisnis.com, JAKARTA -- Industri perikanan tuna didorong untuk segera mengikuti sertifikasi Dewan Pengawasan Kelautan (Marine Stewardship Council) agar memperoleh harga jual premium. Sertifikasi didapatkan gratis.

Dirjen Perikanan Tangkap Kementerian Kelautan dan Perikanan Zulficar Mochtar mengatakan pemerintah sudah membangun kerja sama dengan Marine Stewardship Council (MSC), asosiasi perikanan tuna, dan para pembeli yang tergabung dalam International Pole & Line Foundation (IPNLF) sehingga tidak ada biaya yang dikeluarkan untuk sertifikat tersebut.

Sertifikat itu akan menjadi bukti pelaku usaha penangkapan tuna memperhatikan keberlanjutan (sustainability) sumber daya ikan pelagis besar itu, ketertelusuran (traceability) dalam rangka mencegah penangkapan ilegal (IUU fishing), dan pemanfaatan tuna yang bertanggung jawab (accountability).

"Selain meningkatkan daya saing, manfaat dari sertifikat ini termasuk keberlanjutan perikanan, keamanan pasar, harga premium produk tuna, peningkatan reputasi, dan peluang positif lainnya," katanya, Jumat (1/6/2018).

Zulficar menyebutkan para pembeli produk tuna anggota IPNLF yang akan membeli dengan harga premium meliputi Anova Food, Fish Tales, Followfish, Frinsa del Noroeste, Green World Company, Migros Group, MMP International, Sainsburys, Salica, Sea Delight Europe, SL, Tri Marine, Tuna Solutions, dan World Wise Foods.

Data resmi FAO melalui SOFIA menyebutkan, terdapat 7,7 juta ton tuna dan spesies seperti tuna ditangkap di seluruh dunia pada 2016. Pada tahun yang sama, Indonesia memasok lebih dari 16% total penangkapan dunia dengan rata-rata produksi tuna, cakalang, dan tongkol Indonesia lebih dari 1,2 juta ton. Adapun volume ekspor tuna Indonesia 198.131 ton dengan nilai nyaris US$660 juta pada 2017.

Jenis ikan tuna dari Indonesia beragam, yakni tuna mata besar (bigeye tuna), madidihang (yellowfin tuna), albakora (albacore), cakalang (skipjack tuna), dan tuna sirip biru selatan (southern bluefin tuna).

Sertifikasi MSC sebenarnya didanai oleh Walton Family Foundation senilai US$1,1 juta. IPNLF berlaku sebagai fasilitator dan pengarah proyek sertifikasi itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper