Bisnis.com, AKARTA — PT Waskita Toll Road bakal mengantongi pinjaman senilai Rp7,10 triliun dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. yang akan digunakan untuk menalangi pembebasan lahan proyek jalan tol milik tiga anak usahanya.
Ketiga anak usaha PT Waskita Toll Road tersebut adalahi PT Trans Jabar Tol, PT Cimanggis Cibitung Tollways dan PT Kresna Kusuma Dyandra Marga.
Direktur Utama PT Waskita Toll Road Herwidiakto menyatakan bahwa pinjaman tersebut dapat meringankan kas perseroan dalam menyediakan dana talangan pembebasan tanah untuk ruas tol yang tengah dikerjakan ketiga anak usahanya tersebut.
“Ini memindahkan dana talangan dari meminta ke pemegang saham, beralih ke pinjaman bank,” kata Herwidiakto kepada Bisnis, Rabu (30/5/2018).
Berdasarkan undangan yang diterima Bisnis dari Waskita Toll Road, rencananya perjanjian pinjaman dana khusus talangan tanah sebesar Rp7,10 triliun tersebut akan diteken Kamis (31/5/2018) petang. Waskita Toll Road tidak memerinci alokasi kredit dari BRI kepada tiap-tiap anak usahanya.
Fasilitas pinjaman tersebut, kata Herwidiakto, nantinya langsung bisa digunakan apabila tagihan uang ganti rugi sudah didapatkan dari Pejabat Pemberi Komitmen (PPK).
Baca Juga
Berdasarkan data monitoring Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), PT Trans Jabar Tol tengah mengerjakan ruas tol Ciawi—Sukabumi sepanjang 54 km yang memiliki biaya investasi Rp15,95 triliun dan perkiraan biaya tanah mencapai Rp734 miliar.
Sampai saat ini, realisasi konstruksi untuk seksi I Ciawi—Cigombong yang ditargetkan dapat beroperasi Juli 2018 sudah mencapai 79,4% dengan progres pembebasan tanah mencapai 98,55%. Namun, secara keseluruhan (seksi 1—seksi 4) realisasi konstruksi baru mencapai 22,58% dengan progres pembebasan tanah mencapai 28,03%.
Sementara itu, PT Kresna Kusuma Dyandra Marga tengah mengerjakan proyek jalan tol Bekasi—Cawang—Kampung Melayu (Becakayu) sepanjang 21,04 km dengan biaya investasi mencapai Rp7,20 triliun dan perkiraan biaya tanah mencapai Rp449 miliar.
Saat ini, seksi 1B dan 1C dari keseluruhan seksi 1 Casablanca—Jakasampurna telah beroperasi pada November 2018. Secara keseluruhan, realisasi proyek tersebut baru mencapai 53,38% dengan progres tanah yang sudah dibebaskan mencapai 48,98%.
Dari jumlah itu, jalan tol Becakayu seksi 2 Jaka Sampurna—Duren Jaya belum memiliki progres pembebasan lahan sama sekali dan ditargetkan baru akan memulai operasinya pada 2021.
Terakhir, PT Cimanggis Cibitung Tollways tengah mengerjakan tol Cimanggis—Cibitung sepanjang 25,21 km dengan biaya investasi mencapai Rp4,52 triliun dan perkiraan biaya tanah mencapai Rp1,31 triliun.
Saat ini, lima seksi dalam tol tersebut masih dalam tahap pembangunan. Secara keseluruhan, realisasi jalan tol yang ditargetkan selesai pada April 2019 tersebut baru mencapai 16,16% dengan progres tanah bebas mencapai 33,21%.