Bisnis.com, JAKARTA—Lion Air Group menjajaki pembangunan pabrik ban pesawat di luar Batam.
Presiden Direktur Batam Aero Technic (BAT), anak usaha Lion Air Group, I Nyoman Rai Pering menuturkan fasilitas pembuatan ban pesawat merupakan upaya optimalisasi bisnis di Indonesia. Apalagi saat ini belum ada manufaktur yang memproduksi ban baru untuk pesawat meski Indonesia kaya akan karet alam untuk bahan baku. BAT merupakan perusahaan perawatan dan perbaikan pesawat atau maintenance, repair and overhaul (MRO)
"Lokasi [pabrik] belum diputuskan," kata Rai, Minggu (27/5/2018).
Meski berharap dapat membangun industri terpadu di Batam, Rai menyebutkan regulasi Indonesia belum memungkinkan secara bisnis. Kendalanya, perusahaan mesti menanggung bea masuk saat memasarkan produk ke wilayah lain di Indonesia dari Batam.
"Kalau dibangun di Batam terkendala aturan custom. Kami masih menunggu fasilitas Aviaton Park di wilayah lain," katanya.
Lion serius mengembangkan pabrik ban pesawat seiring dengan peningkatan kebutuhan internal grup. Perusahaan terus menambah jumlah pesawat. Selain itu, pasar juga terbuka karena berbagai maskapai lain di dalam negeri terus melakukan ekspansi.
BAT beroperasi sejak 2014. Kawasan ini memiliki luas 28 hektare. Tahap pertama sudah berfungsi seluas 4 hektare, sedangkan fasilitas tahap dua mencapai 3 hektare. Pada tahap kedua ini akan dibangun dua hanggar dan gudang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News